TULUNGAGUNG – Tren sulam alis saat ini marak kita temui. Teknik kecantikan ini makin digemari sehingga pasarnya makin luas dan lahan bisnisnya mampu bertahan hingga saat ini.
Meningkatnya peminat sulam alis membuat makin banyak pelaku bisnis yang tertarik terjun di jalur ini. Karena tak semua orang terlahir memiliki alis yang tebal dan rapi, sehingga sulam alis menjadi solusi yang paling diincar banyak orang.
“Sayangnya, beberapa orang memiliki alis yang sangat tipis atau bahkan tidak memilikinya. Maka dari itu sulam alis ini hadir sebagai salah satu solusi. Apalagi alis ini kan salah satu fitur wajah, alis tidak botak itu mampu mempertegas dan mempercantik bentuk wajah,” terang Isnaina, salah satu pelaku bisnis sulam alis.
Sulam alis dinilai efektif membentuk bingkai wajah. Meski demikian, tak semua wanita bisa melakukan prosedur ini, terutama wanita yang sedang hamil atau menyusui. “Kita punya ketentuan. Utamanya untuk ibu yang sedang mengandung dan menyusui mengandung kita sarankan untuk tidak melakukan sulam alis dulu. Takutnya nanti bisa berdampak juga bagi bayi,” ujarnya.
Selain itu Nena, -sapaan akrabnya, juga mengatakan bahwa warna yang dihasilkan sulam alis tergantung dengan jenis kulit, apakah sensitif, berminyak, atau normal. Jenis kulit dan kadar minyak, akan sangat mempengaruhi hasil sulaman.
Treatment sulam alis tergolong lebih aman jika dibanding tato. Beberapa konsumen mengatakan bahwa proses penyulamannya menimbulkan sedikit rasa sakit. Sedang untuk proses penyembuhannya sendiri butuh waktu sekitar dua minggu. Rasa sakit yang ada, terbayar dengan hasil memuaskan yang semi permanen, bertahan sekitar satu hingga tiga tahun. “Sekarang peminat sulam alis itu memang tinggi. Orang-orang juga mulai menyadari bahwa sulam alis itu lebih aman dari tato. Dan yang paling diincar itu hasilnya yang semi permanen bisa bertahan satu sampai tiga tahun,” tuturnya.(ae3/tin/apr/rka)