KOTA, Radar Trenggalek – Pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kabupaten Trenggalek, pemkab terus menggiring para usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk bisa memulihkan ekonomi. Yakni melalui pemasaran produk ke toko modern berjejaring.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (diskomidag) Kabupaten Trenggalek Agoes Setiono mengatakan, salah satu sektor yang terdampak akibat pandemi tak lain adalah para UMKM. Tak ayal, hal itu membuat penghasilan mereka turun.
Setahun belakang, pengalokasian anggaran di organisasi perangkat daerah (OPD) banyak dialihkan untuk penanganan Covid-19. Anggaran yang semula untuk pemberdayaan para UMKM pun turut kena refocusing meski tak semuanya. Melalui anggaran yang masih tersisah itu, pihaknya tetap mengalokasikan untuk membantu pemasaran produk para UMKM.
“Sudah ada 35 UMKM dan ada empat yang akan menyusul produknya masuk ke toko modern berjejaring di Kabupaten Trenggalek,” kata dia.
Toko modern berjejaring di Kabupaten Trenggalek ada sekitar 48 toko. Produk-produk UMKM yang masuk toko berjejaring itu terbagi jenis camilan kering dan jajanan basah. (tra/dfs)