TULUNGAGUNG – Pengurus Gereja Katolik Santa Maria Tulungagung akan menggelar Misa Natal dan Hari Natal 2021, dengan fokus pada protokol kesehatan (prokes). Mengingat tahun ini masih dalam suasana pagebluk Covid-19. Untuk pelaksanaan Natal tahun ini, jemaat yang akan melaksanakan kegiatan keagamaan di gereja tersebut diharuskan mencuci tangan dan cek suhu. “Setelah itu masuk satu per satu dengan jarak minimal satu meter,” jelas salah satu Dewan Pastural Paroki Gereja Katolik Santa Maria Tulungagung, Rudi Wijaya, kemarin (24/12).
Selain itu, saat pulang dari gereja, pengurus mengharuskan jemaat untuk mencuci tangan lagi dan keluar satu per satu tanpa melakukan kerumunan. Dia mengaku, gereja yang berada di Kelurahan Bago, Kecamatan Tulungagung ini sejak awal Covid-19 memiliki prokes yang paling ketat dibandingkan gereja lain di Tulungagung.
Dia menjelaskan, umat yang diperbolehkan untuk mengikuti ibadah malam Misa Natal dan Hari Natal dibatasi dari umur 12 sampai 65 tahun, lebih dari itu mengikuti rangkaian ibadah di rumah melalui streaming YouTube.
Selain batasan itu untuk menekan persebaran Covid-19, pihak pengurus juga melarang jemaat yang memiliki gejala seperti flu, batuk dan sejenisnya untuk masuk gereja mengikuti kegiatan. “Jika ada satu orang yang memiliki gejala, satu keluarga dari orang tersebut diimbau untuk tidak datang ke gereja dan mengikuti kegiatan dari rumah,” jelasnya. (mg1/c1/din/dfs)