TULUNGAGUNG – Narapidana kasus korupsi sekaligus mantan Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo, ternyata masih diminati oleh sebagian masyarakat Tulungagung untuk menjadi Bupati Tulungagung 2024. Hal itu diketahui usai Sindikasi Survei Indonesia (SSI) melakukan penilitian terhadap potret proyeksi pemilihan Bupati Tulungagung 2024.
Dalam survei yang dipaparkan Manajer SSI, Tri Adi Saputro dengan 440 responden sejak 14-25 Juni lalu, terdapat 2,3 persen warga Tulungagung masih meminati Syahri Mulyo.
Sementara itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di peringkat pertama dengan 7 persen suara, sedangkan Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu mendapatkan 4,1 persen.
“Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error mencapai 4,8 persen. Namun, dalam pertanyaan terbuka terdapat nama-nama baru yang disebut masyarakat, seperti Supriyanto dan Heru Tjahjono yang suaranya tidak lebih dari 2 persen,” ujar Tri Adi.
Dalam pertanyaan tertutup juga diperoleh hasil yang sangat mengejutkan. Maryoto Birowo berada di posisi pertama dengan mendapat 15,8 persen; Syahri Mulyo mendapat 7,0 persen; Gatut Sunu mendapat 5,3 persen; Susilowati mendapat 1,2 persen; Supriyanto mendapat 0,6 persen; Adib Makarim mendapat 0,6 persen. Sisanya 69,5 persen masyarakat masih belum menentukan.
Dia menjelaskan, dari hasil survei yang dilakukan ada beberapa nama lama dan nama baru yang muncul dalam bursa proyeksi Pilbup Tulungagung 2024. Namun, nama baru tersebut masih berada di posisi bawah. Dalam pertanyaan terbuka terdapat empat nama yang diinginkan masyarakat untuk menjadi Bupati Tulungagung 2024.
“Ternyata di dalam hasil survei, Syahri Mulyo yang kini menjadi narapidana masih banyak diminati masyarakat dan solid mendukung untuk menjadi Bupati Tulungagung 2024. Tentu ini juga menjadi ketertarikan kami untuk melakukan riset di Tulungagung,” paparnya.
Lalu, alasan masyarakat memilih calon bupati yang dipilihnya, mayoritas karena hanya nama tersebut yang dikenal saat ini. Kemudian, memiliki kepribadian yang baik dan calon pemimpin yang dapat menyelesaikan masalah, itu yang mereka pilih. Baru setelah itu, masyarakat melihat progam-progam yang ditawarkan.
Selain itu, Adi mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil survei, masyarakat Tulungagung cenderung lebih memilih Bupati Tulungagung dengan latar belakang tokoh agama yang mencapai 24,6 persen. Pada posisi kedua, latar belakang pengusaha yang mencapai 21,6 persen dan politisi mencapai 6,4 persen.
“Biasanya calon petahana yakni Maryoto Birowo banyak dipilih lagi sebagai Bupati Tulungagung. Namun, secara data kami, sebanyak 21,1 persen masyarakat ingin Maryoto kembali memimpin dan 11 persen tidak mendukung. Jumlah itu masih belum menyentuh angka 40 persen yang membuat petahana yakin terpilih,” ungkapnya.
Pria berkacamata itu juga menjelaskan, berdasarkan hasil survei SSI berkesimpulan bahwa ketertarikan publik di Tulungagung terhadap Pilbub Tulungagung 2024 masih tergolong rendah dan cukup apatis. Hal ini terkonfirmasi dari tingginya swing voters yang mencapai 84,2 persen. Serta rendahnya elektabilitas nama-nama bakal calon Bupati Tulungagung 2024 yang hanya berada di angka 7 persen saja.
“Hal ini tentu menjadi PR besar bagi KPU Tulungagung tentang pengenalan terhadap Pemilu 2024 untuk menurunkan angka apatis pemilih di Tulungagung. Selain itu, hasil survei juga memperlihatkan bahwa peluang Pilbup Tulungagung 2024 masih besar untuk kandidat dalam bersaing,” pungkasnya.(jar/c1/din)