TULUNGAGUNG – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak Sabtu (3/9) lalu bakal berdampak bagi perekonomian masyarakat. Pemerintah desa (pemdes) bisa meminimalisasi dampaknya, salah satunya melalui pelatihan untuk pemberdayaan masyarakat desa. Harapannya, perekonomian di tengah masyarakat tetap stabil.
Tahun depan, pemdes bisa mengalokasikan dana lebih untuk pemberdayaan masyarakat. Pemdes bisa menambah jangkauan pemberdayaan masyarakat tanpa mengubah rencana kerja pemerintah (RKP) desa. Bentuk pemberdayaan masyarakat bisa disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, seperti pelatihan memasak, membuat aneka kerajinan, dan lainnya. “Misalnya, perencanaan awal pelatihan diperuntukkan bagi 15 orang. Dengan adanya dampak kenaikan BBM bisa disesuaikan sehingga menjangkau lebih banyak warga,” jelas Kepala Bidang Bina Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Tulungagung, Anasrudin.
Dengan penyesuaian di lapangan, manfaat pelatihan bisa dirasakan lebih banyak warga. Masyarakat yang terdampak dan memenuhi kriteria bisa mendapatkan bantuan pelatihan dan peralatan untuk mendukung usaha yang baru dirintis. Selain itu, untuk bantuan modal bisa menjalin kerja sama dengan badan usaha milik desa (BUMDes). Pemdes bisa mengoptimalkan potensi wilayah yang dimiliki. Seperti diketahui, wilayah Tulungagung terdiri dari 19 kecamatan dengan rincian 257 wilayah desa dan 14 wilayah kelurahan. (ynu/c1)