Tulungagung – Belum sampai terjual ponsel hasil curian, rupanya laki-laki berinisial Mr ini tidak mujur nasibnya. Akal busuknya berhasil terdeteksi polisi karena mencuri ponsel di suatu rumah kosong di Desa/Kecamatan Bandung. Mr berasal dari Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung, ini dikenal polisi sebagai maling ulung menyasar rumah-rumah kosong di desa-desa. Pada waktu itu dilakukan Senin (23/1) pukul 14.00 WIB berada di Desa Bandung. Dia tentu harus melakukan survei, namun memilih rumah secara acak dengan menyamar menjadi seorang tamu tidak dikenal.
Sang Mr tentu mengawasi kondisi rumah yang menjadi targetnya dengan cermat dan teliti. Setelah menyamar menjadi tamu dan ternyata tidak ada respons dari pemilik rumah, sehingga Mr merasa aman untuk melancarkan aksi. Apalagi pintu rumah milik korban berinisial HMA ini terbuka, sehingga dia dengan mudah langsung masuk dan mengambil ponsel incarannya. Setelah itu Mr langsung pergi meninggalkan lokasi. “Polsek Besuki Senin malam menerima laporan bila HMA mengalami kehilangan ponsel di rumahnya. Saat itu dia sedang tidur dan setelah bangun tiba-tiba ponselnya tidak ada, sehingga dia lapor ke polisi,” ujar Kasi Humas Polres Tulungagung Ipti Moch. Anshori.
Sang Mr telah berencana pada Selasa (24/1) menjual ponsel curian ke toko dekat rumahnya di Kelurahan Kutoanyar. Polisi yang mengerahkan tim khusus dengan cepat mengendus tindakan dari Mr yang ternyata masih di dalam Tulungagung. Hingga akhirnya pria bekerja karyawan swasta ini dapat tertangkap ketika menikmati kopi di sebuah warung yang berada di Jogging Track. Lantas Mr kaget ditangkap polisi dengan tuduhan mencuri ponsel, lalu setelah digeledah ditemukan beberapa barang bukti.
Di antaranya sebuah ponsel Merek Poco F4 warna Night Black, sebuah ponsel merek Oppo A16 warna hitam dan satu motor Yamaha Mio. Hingga akhirnya dia mengaku dan polisi menggelandang Mr ke tahanan Polres Tulungagung. “Dari pengakuan tersangka bernama Mr, bila dia masih melakukan pencurian di satu lokasi saja. Namun kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, bisa saja berpotensi ada lokasi lain,” pungkasnya. (jar/din)