TULUNGAGUNG – Mendapatkan penghargaan selama lima tahun berturut-turut, membuat Muhammad Arfi sebagai dokter spesialis paru-paru di RSUD dr Iskak ini menjadi salah satu dokter dengan segudang prestasi di Tulungagung. Kinerjanya dalam dunia medis sudah tidak dapat diragukan lagi setelah mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi. Tak ayal atas kecakapannya tersebut, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Tulungagung mencapai 95 persen berkat inovasi yang dibuatnya.
Dia mengaku sempat memberikan pelatihan kepada nakes di Tulungagung tentang pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) Covid-19, sebelum virus tersebar luas di Tulungagung. Selain persiapan dari sumber daya manusia (SDM), pihaknya beserta seluruh nakes lainnya turut mempersiapkan sarana prasarana, obat, alat kesehatan, persiapan ruang isolasi dan pembuatan panduan praktik klinik (PPK). “Dengan persiapan itu agar siap dalam menghadapi pandemi Covid-19,” jelasnya kemarin (24/10).
Jasa dokter spesialis lulusan Univeritas Airlangga ini atas keberhasilannya penanganan Covid-19 di Tulungagung patut untuk diacungi jempol. Sebelumnya sempat kewalahan menangani pasien terjangkit virus korona yang membeludak di pertengahan tahun 2021 lalu. Dari situ munculah suatu inovasi berupa pembuatan sistem penanganan dinamai Televisite Pasien Covid-19. “Televisite Pasien Covid-19 itu merupakan visite pasien secara bersama melalui Zoom sebagai sarana komunikasi dokter-dokter ruang rawat Covid-19 yang memeriksa pasien Covid-19 dengan Tim Konsultan Medis Covid-19 terdiri dari dokter spesialis paru, spesialis jantung, spesialis penyakit dalam, spesialis anak dan spesialis anestesi,” paparnya.
Dengan inovasi itu dapat mempermudah nakes menangani pasien Covid-19 di Tulungagung. Televisite pasien Covid-19 tersebut dilakukan setiap Senin hingga Sabtu di puluhan ruangan Covid-19 yang ada. “Pada televisite akan membahas semua pasien-pasien yang bermasalah, terapi yang diberikan, pemeriksaan lain yang diperlukan dan tindak lanjut pasien serta penatalaksanaan kegawat daruratan pernafasan. Diharapkan dengan televisite ini dapat mengetahui perkembangan pasien,” ucap pria kelahiran 28 Juni 1973 ini.
Alhasil atas inovasi tersebut angka kesembuhan pasien Covid-19 di Tulungagung periode Maret 2020 hingga September 2021 mencapai 95 persen. Dengan penerapan televisite untuk pasien Covid-19 di Tulungagung dapat memantau seluruh kondisi pasien, bisa segera menangani pasien dan angka kematian akibat Covid-19 menurun. “Ya alhamdulillah jadi sebelum adanya program televisite ini kita tidak bisa mengetahui seluruh kondisi pasien, tetapi dengan adanya program televisite ini kita bisa mengetahui seluruh kondisi pasien dan penanganan pasien Covid-19 di Tulungagung,” ungkapnya.
Atas kerja keras dan jasanya dalam penanganan Covid-19 di Tulungagung, dia berhasil mendapatkan penghargaan dari Gubernur Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebagai juara satu tenaga kesehatan rumah sakit kategori dokter spesialis tenaga kesehatan berprestasi Provinsi Jatim tahun 2021. Selain itu juga mendapatkan penghargaan bergengsi dalam 5 tahun secara berturut-turut dari tahun 2017 hingga 2021, seperti piagam penghargaan dari KNCV Tuberculosis Foundation (KNCV), Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, Bupati Tulungagung, Gubernur Jatim dan Menteri Kesehatan (Menkes). (*/din)