KOTA BLITAR – Menyoal materi pemain yang sedang dipersiapkan untuk berlaga di Porprov ke-VII Jawa Timur (Jatim), Askot PSSI Blitar perlu mencermati latar belakang masing-masing penggawanya. Itu perlu dilakukan agar asosiasi tak tersandung masalah di kemudian hari.
Ketua Askot PSSI Blitar, Yudi Meira menegaskan, hal ini memang tengah jadi perhatian khusus. Sebab, bukan tidak mungkin askot bakal didepak dari keikutsertaannya di porprov, jika askot tidak cermat dalam melakukan verifikasi data pemain. “Di porprov tahun ini kan ada regulasi khusus soal verifikasi data mutasi pemain. Kita perlu lakukan pendataan dengan lebih rinci,” katanya.
Persyaratan khusus yang dimaksud adalah terkait batas masa mutasi atlet. Perlu diketahui, pihak penyelenggara porprov menyampaikan bahwa atlet yang boleh didaftarkan porprov adalah mereka yang terdata maksimal per Juni 2019. Itu berarti, atlet yang melakukan mutasi setelah batas waktu yang disebutkan tidak diperkenankan untuk diikutsertakan di porprov tahun ini.
Yudi mengaku, kebijakan ini membuat askot perlu memelototi data para penggawanya. Sebab, asosiasi harus memastikan bahwa mereka yang dimaksukkan ke dalam skuad sesuai dengan ketentuan yang ada. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, askot memilih untuk “bermain aman”. Yaitu, dengan memasukkan pemain asli kelahiran Kota Patria.
“Rata-rata pemain kita kelahiran 2000. Kita ambil pemain yang asli kelahiran Kota Blitar agar lebih aman. Tapi, kemarin memang ada beberapa pemain yang sudah melakukan mutasi dan hampir kita masukkan ke skuad. Tapi, batal karena ternyata tidak sesuai dengan ketentuan yang ada,” sebut pria berkacamata ini.
Konsekuensinya, hingga kini jumlah pemain yang tergabung ke dalam tim askot terbilang terbatas. Yakni, sebanyak 21 pemain. Jumlah itu lebih sedikit dari kuota yang ditentukan oleh penyelenggara. Tapi, Yudi memastikan bahwa batas mutasi atlet ini tidak berpengaruh pada materi tim yang akan dibawa ke porprov. Sebab, hanya mereka yang ber-KTP Kota Blitar yang dipastikan akan mengenakan kostum tim porprov Askot PSSI Blitar. “Jumlah pemain kita terbatas. Tapi, kalau itu bisa maksimalkan, kita tetap bisa meraih prestasi. Yang penting persiapannya harus optimal,” pungkasnya. (dit/c1/ady)