KABUPATEN BLITAR – Tak ada angin tak ada hujan, nama Wakil Bupati Blitar Rahmad Santoso muncul dalam pusaran reshufle kabinet Jokowi- Makruf Amin. Konon, sejumlah kader partai amanat nasional (PAN) jatim digadang menjadi pilihan menteri maupun wakil menteri dalam perombakan kabinet yang diprediksi berlangsung akhir maret ini.
Isu mengenai reshuffle ini santer dibicarakan disela sela kunjungan atau safari politik Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Jatim beberapa hari lalu. Sayangnya, pria yang akrab disapa Zulhas ini irit bicara mengenai siapa saja tokoh tokoh yang bakal direkemndasikan menjadi menteri maupun wamen. “Soal reshufle itu haknya Presiden Jokowi, kita serahkan pada Pak Presiden,” katanya kepada awak media.
Kendati begitu, santer menjadi perbincangan jika kader yang nanti digadang menjadi bagian Kabinet Indonesia Maju ini adalah kader muda. Selain itu, memiliki kemampuan dan dekat dengan Zulhas. Hingga muncul beberapa nama, salah satunya Wabup Blitar, Rahmat Santoso yang kini menduduki jabatan Wakil Ketua DPW PAN Jawa Timur.
Ya, bukan hal aneh jika makde rahmat masuk dalam krirteria tersebut. Jika melihat dari sisi kemampuan secara kepemimpinan, Rahmat sudah berpengalaman dalam menjalankan beberapa perusahaan miliknya.
Dari kacamata berorganisasi, beberapa jabatan sudah diembannya seperti Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) dan Vice President Kongres Advokat Indonesia (KAI). Kemudian menjadi MPO MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Surabaya, serta terakhir karteker Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) Jawa Timur.
Menyikapi isu yang beredar ini, makde rahmat tidak menampik jika dirinya bagian dari kader PAN. Kendati betegirtu, pihaknya juga melihat ada banyak tokoh tokok gaek yang sejatinya memiliki pengalaman dan kemampuan menjadi pembantu presiden.
“Kan ada kader PAN lainnya yang lebih senior, lagi pula seperti disampaikan Ketum (Zulhas) kalau keputusan itu hak prerogatif Presiden,” kata Wabup Rahmat saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler.
Disinggung soal kemungkinan kemungkin yang bakal diambil oleh partai, secara tidak langsung hanya melaksanakan tugas. Begitu juga jika nanti partai ternyata benar benar memberikan amanah dan menunjukkan menjadi bagian dari cabinet Indonesia Maju tersebut.
“Yang jelas sebagai kader partai memang harus selalu siap melaksanakan tugas yang diembankan sebaik-baiknya,” pungkas dia. (hai)