SURABAYA – Cerita sukses memang seharusnya ditularkan. Tak terkecuali peningkatan peran perempuan yang dialami Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini. Dia pun berbagi pengalaman sukses dalam kegiatan Rembuk Kolaborasi di Gedung Bappeda Provinsi Jatim pada Kamis (28/7) lalu.
Novita mengatakan bahwa perlu ada upaya yang dilakukan dalam menguatkan peran perempuan sehingga mampu meningkatkan kapasitasnya. Apalagi, perempuan juga punya potensi untuk meneruskan visi misi pemerintah dalam menyiapkan generasi anak yang berkualitas. “Makanya kami memiliki sejumlah program yang bisa meningkatkan peran perempuan,” ungkapnya dalam Talk Show Penguatan Peran Perempuan dalam Menyukseskan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) di Jatim itu.
Dia mencontohkan program Sepeda Keren. Ibu tiga putra itu berupaya keras meningkatkan peran perempuan dan kelompok rentan bisa berdaya. Sepeda Keren merupakan akronim dari Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan, yang diinisiasi oleh perempuan hebat ini. “Bahkan, program ini menjadi inovasi terbaik dalam Kompetisi Inovasi Publik (Kovablik) Jatim,” tambahnya.
Pengalaman sukses Novita Hardini tersebut dianggap menarik bagi penyelenggara. Dengan harapan bisa menjadi sumber inspirasi bagi daerah lainnya dalam talk show peringatan BIAN ini.
Meningkatkan peran perempuan memang getol diperjuangkan oleh istri Bupati Trenggalek ini. Mengingat, banyak perempuan di daerahnya yang tercatat menjadi kepala keluarga. Dinamika ini menimbulkan beberapa permasalahan, mulai dari stunting, kekerasan anak, dan yang lainnya.
Istri Mochamad Nur Arifin itu juga menambahkan, berkat kolaborasi dengan melibatkan peran masyarakat, Trenggalek menjadi daerah terbaik penanganan stunting nasional selama 3 tahun berturut-turut dan 1 kali di Jatim. Dikarenakan berhasil menekan stunting dari 30 persen menjadi 18 persen. “Ini berkat kerja keras bersama dengan melibatkan peran masyarakat. Lima pilar yang tidak boleh ditinggalkan, pemerintah, dunia usaha, pendidikan, kesehatan, dan media,” lanjut Ketua TP PKK Trenggalek ini.
Selain Sepeda Keren, wanita berjilbab ini juga menyampaikan bagaimana dirinya berupaya mendorong wirausaha perempuan baru di daerahnya. Tentunya ini memberikan warna pergerakan perekonomian di Trenggalek.
Diterangkan juga olehnya mengenai program yang sehat dibayar di Trenggalek. Pada umumnya yang sakit itu dibayar, tapi Pemkab Trenggalek berupaya mengubah paradigma masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatannya dengan memberikan insentif kepada mereka. Tentunya bila sakit yang dibayar, biaya yang dikeluarkan pemerintah melalui BPJS tinggi, sedangkan dengan menjaga kesehatan bisa membantu pemerintah mengurangi beban biaya kesehatan. Selain itu, kondisi kesehatan yang terjaga tentunya baik untuk masyarakat itu sendiri. “Best practice kita membagikan pengalaman yang kita lakukan di Trenggalek dan mendapatkan apresiasi dari beberapa kabupaten di Jawa Timur. Syukur-syukur bisa menjadi inspirasi dan bisa diaplikasikan juga oleh masing-masing kabupaten,” terang Novita Hardini kepada awak media.
Bagi dia, lanjut wanita cantik ini, tentunya hal tersebut menjadi ilmu yang yang bermanfaat. Untuk Trenggalek sendiri, dia merasa bahagia dan bersyukur karena semua mustahil tercapai tanpa kerja sama yang terbangun dengan sangat baik. “Artinya, keberhasilan Trenggalek dalam penurunan angka stunting, penekanan angka kematian ibu dan anak, tidak lepas dari peran semua pihak,” tuturnya.
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh avenger yang tergabung agar sama-sama saling menguatkan hingga 2025. “Mari kita menjaga generasi emas lahir dari Trenggalek,” tandasnya. (*/c1/rka)