TULUNGAGUNG – Ribuan pelanggan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Cahya Agung Tulungagung terancam diputus suplai air bersih. Pasalnya, mereka masih memiliki tanggungan pembayaran air yang belum terselesaikan.
“Berdasarkan data yang kami miliki, pelanggan PDAM Tulungagung mencapai 25.000 pelanggan. Dari jumlah tersebut, setidaknya ada sekitar 2.000 hingga 3.000 pelanggan masih menunggak pembayaran air selama 2021,” ujar Direktur Utama PDAM Cahya Tirta Tulungagung, Joko Purnomo.
Dia menerangkan, ada beberapa mekanisme dilakukan kepada pelanggan yang menunggak pembayaran air. Pertama, pelanggan yang menunggak akan diberikan peringatan. Setelah itu jika selama tiga bulan pertama pelanggan tidak membayar tagihan, maka suplai air akan ditutup sementara.
Kemudian, jika pada tiga bulan kedua pelanggan yang menunggak tetap tidak mau membayar tunggakan, maka suplai air akan diputus. Namun bila pelanggan ingin menggunakan air dari PDAM lagi, harus melunasi terlebih dulu dengan pemasangan mesin suplai baru. Padahal mereka telah diberi waktu selama enam bulan untuk melunasi, namun masih ada yang nakal. Hal ini telah diatur dalam peraturan bupati, sehingga petugas Perumda Tirta Cahya Agung memiliki dasar dalam penindakan ini. (jar/c1/din/dfs)