TRENGGALEK – Mempercepat proses pembangunan Jembatan Sidomulyo, Kecamatan Pule tak bisa ditunda lagi. Mengingat jembatan yang menghubungkan wilayah setempat dengan Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo itu sebenarnya sudah roboh sejak 2019. Sedangkan yang roboh pada Sabtu (1/1) lalu adalah jembatan darurat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek Djoko Rusianto mengatakan, sebenarnya terkait Jembatan Sidomulyo tersebut BPBD telah berkoordinasi dengan BNPB sejak 2019 lalu. Sebab tahun itu jembatan tersebut sudah roboh, sedangkan yang roboh pada Sabtu kemarin merupakan jembatan darurat yang digunakan masyarakat sambil menunggu jembatan yang asli selesai dibangun. “Karena itu sejak 2019 lalu kami telah mengajukan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab dan rekon) pada Jembatan Sidomulyo ke BNPB,” katanya.
Dia melanjutkan, dari situ BPBD sudah mendapatkan titik terang bahwa tahun ini rehab dan rekon tersebut akan dilakukan. Namun sebelum proses pembangunan dilakukan, jembatan darurat tersebut keburu roboh. Sehingga dengan kejadian tersebut BPBD langsung berkoordinasi agar proses pembangunannya dipercepat.
“Tentang kejadian itu kami sudah melakukan cek lokasi, dan memasang rambu-rambu peringatan sebab jembatan tidak bisa dilewati roda dua apalagi empat,” ungkapnya.
Sedangkan untuk proses pembangunannya saat ini telah memasuki proses jasa konsultasi. Sehingga telah ada tim dari BNPB untuk meninjau lokasi. Jika hal tersebut telah selesai, maka proses bisa dilanjutkan pada tahapan lelang. Setelah itu, barulah proses pembangunan bisa dilakukan. “Koordinasi terus kami lakukan, dan maksimal pada Maret depan lelang sudah dilakukan,” jelasnya. (jaz/rka/dfs)