TULUNGAGUNG – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Tulungagung–Kediri Desa Pulerejo, Kemacatan Ngantru, tepatnya utara SPBU Ngantru, Rabu (30/3) pukul 22.30 WIB. Akibatnya, kecelakaan tunggal ini menewaskan salah satu penumpang mobil Honda Mobilio yakni Muhammad Fatkurrohman, 27, warga Kelurahan Kampungdalem, Kecamatan Tulungagung.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Tulungagung, Iptu Diyon Fitrianto mengatakan, kejadian berawal ketika mobil dengan nomor polisi (nopol) AG 1191 RK yang dikemudikan Mustofa Farid Abyan, 19, dengan penumpang Muhammad Fatkurrohman, 27, dan Ahmad Maulanan, 27, warga Kelurahan Kutoanyar, yang melaju dari Kediri menuju Tulungagung. Mobil tersebut berjalan dengan kecepatan tinggi yang diperkirakan mencapai 80 kilometer (km) per jam.
“Pengemudi mobil Honda Mobilio ini tidak bisa menguasai laju kendaraanya hingga akhirnya oleng ke kiri dan menabrak tiang lampu yang berada di timur jalan. Bahkan, kendaraan sempat terseret dan terguling hingga terbalik manabrak tembok rumah,” ujarnya.
Mobil berwarna hitam itu berhenti dengan kondisi terbalik tepat di depan rumah putih milik warga setempat. Kaca mobil pecah, selain itu mengalami ringsek bagian depan dan atas hingga tidak berbentuk. Mendengar suara tabrakan keras, warga setempat langsung berhamburan menuju ke lokasi kejadian.
Salah satu warga melaporkan kejadian ini ke Polsek Ngantru untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Petugas kepolisian bahkan sempat meminta data-data kepada sopir perihal kejadian kecelakaan ini. Kini kasus kecelakaan ditangani oleh Unit Laka Satlantas Polres Tulungagung.
Akibat dari kejadian ini, satu penumpang mobil bernama Muhammad Fatkurrohman meninggal dunia di lokasi kejadian usai kecelakaan karena berbenturan dengan benda keras. Sedangkan sang sopir, Mustofa mengalami luka ringan namun sempat kesusahan untuk keluar dari mobil. Lalu untuk penumpang lain, Ahmad Maulana juga hanya mengalami luka ringan.
“Korban yang selamat kami bawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Iskak untuk dilakukan perawatan lebih lanjut. Sedangkan untuk kerugian dalam peristiwan ini mencapai Rp 15 juta,” terangnya. (jar/c1/din)