TRENGGALEK – Pasar Pon Trenggalek yang dibangun megah di pusat perkotaan membawa dampak positif bagi pencarian pundi-pundi rupiah para pedagang.
Suprihatin, salah satu pedagang jajanan khas Trenggalek mengaku menempati Pasar Pon Trenggalek selama satu tahun sejak mulai dibuka kembali. “Alhamdulilah lancar, mulai dibuka hingga sekarang masih ramai pembeli,” ungkap pedagang alen-alen dan tempe keripik asal Kelurahan Tamanan itu.
Sejak 15 tahun, Suprihatin menekuni produksi tempe keripik dan alen-alen. Namun belakangan, dirinya mulai konsisten tempe keripik saja. “Sekarang ngambil dari orang untuk alen-alen dan yang tempe keripik dijual sendiri, lalu saya setorkan ke penjual,” ungkapnya sambil memandang dagangan.
Suprihatin sudah menandai bahwa pembeli jajanan itu ramai ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri, bertepatan pada waktu puasa Ramadaan. BuSebenarnya hari-hari ramai, tapi pada momen hari raya ada penambahan pembeli,” katanya.
Rincinya, dalam sehari Prihatin mampu menjual dagangannya sejumlah 25 kilogram, hingga 800 biji tempe keripik terjual habis. “Waktu pandemi tetap ramai. Tidak ada dampaknya kalau menurut saya untuk jajanan khas ini,” ujarnya.(tra/c1/rka)