KABUPATEN BLITAR – Tiga partai politik (parpol) nyaris dipastikan satu suara dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2024 nanti. Namun, romantisme politik ini belum tentu juga berlaku pada momen pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan pada tahun yang sama.
Ketua DPD PAN Kabupaten Blitar Susi Narulita mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dibentuk sebagai poros baru menyambut kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Sebab, beberapa momen pilpres terakhir hanya diikuti dua pasangan calon yang menimbulkan gesekan cukup intens di tingkat bawah. “Nah, KIB ini hadir sebagai alternatif pilihan sehingga suasana demokrasi tidak begitu tegang,” katanya.
Koalisi antara ketiga partai ini bukan hal baru. Terlebih untuk PAN dan Golkar yang sering kali satu gerbong mengusung pasangan calon. Hanya belum tentu hubungan ini akan berlangsung untuk momen pemilihan kepala daerah bupati/walikota maupun gubernur mendatang.
Susi mengaku belum ada instruksi khusus terkait pemilihan kepala daerah (pilkada). Sejauh ini, KIB hanya fokus untuk menghadapi Pilpres 2024. Baginya, keputusan partai tidak bisa diganggu gugat dan harus dilaksanakan. Begitu juga ketika ada instruksi terkait pilkada kabupaten maupun Provinsi Jatim. “Kalau kami sami’na wa ato’na (mengikuti, Red) dengan keputusan DPP,” ujarnya.
Hal senda dikatakan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Blitar, Suswati. Langkah yang dilakukan pengurus partai di daerah merupakan tindaklanjut kebijakan partai di tingkat pusat. Untuk itu, pihaknya juga akan mendengar dan melaksanakan arahan partai. “KIB ini koridornya seputar capres dan cawapres, untuk masalah pilkada tentu kami juga menunggu pusat,” katanya.
Suswati tidak berkebaratan jika nantinya Golkar masih memiliki komitmen untuk mengusung calon kepala daerah yang sama dalam pilkada yang juga di gelar 2024 mendatang. “Kalau nanti instruksinya tetap satu paket ya alhamdulillah, karena di Kabupaten Blitar kami sudah ada chemistry,” tandasnya. (hai/c1/wen)