KOTA BLITAR – Regenerasi atlet putri jadi perhatian serius Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (Perpani) Kota Blitar. Pasalnya, minimnya jumlah atlet putri yang tergabung ke induk cabor berpengaruh pada proses pembinaan yang terus dilakukan.
Kini total ada 32 atlet yang tergabung ke dalam Perpani Kota Blitar. Dari jumlah tersebut, jumlah atlet putri hanya ada 9 atlet. Tentu jumlah tersebut terbilang sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah total atlet. “Dan sebagian atlet putri kita itu masih berusia junior,” kata pelatih Perpani Kota Blitar, Satrio Dwi Sasongko.
Pria yang akrab disapa Tyo ini mengaku, berbagai upaya coba dilakukan guna menambah jumlah atlet putri. Teranyar, induk cabor sedang menggodok rencana penjaringan atlet di lembaga sekolah. Metode yang dipilih adalah dengan memasukkan olahraga panahan dalam kurikulum.
“Salah satunya, bisa menjadi kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Tapi, itu berarti kita perlu membuat MoU terlebih dahulu bersama pihak terkait. Setelah itu baru kita bisa lakukan penjaringan dan pembibitan,” bebernya.
Regenerasi atlet memang harus jadi agenda utama setelah porprov tahun ini. Jika tidak, induk cabor bakal punya pilihan atlet yang minim untuk diikutkan di kejuaraan. Hal ini tentu bisa berpengaruh pada upaya pembinaan di dalam induk cabor.
Kemungkinan penjaringan atlet bakal digelar usai gelaran porprov. Itu juga merupakan salah satu persiapan Perpani sebelum mengikuti beberapa kejuaraan di penghujung tahun. Khusus porprov tahun ini, induk cabor sudah mendaftarkan 17 nama atlet ke KONI Kota Blitar. “Kita bawa yang ada dan siap. Saya kira potensi kita di porprov tahun ini cukup besar,” ungkapnya. (dit/c1/ady)