TULUNGAGUNG – Banjir bandang menerjang Pantai Gemah, di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki. Sebagian warung porak-poranda dihantam air pada Minggu (9/10) malam. Tidak hanya itu, beberapa titik dekat mulut pantai terjadi tanah longsor. Akibat dari bencana ini, kerugian ditaksir mencapai lebih Rp 1 miliar (M).
Pada Senin (10/10) kemarin loket Pantai Gemah tidak membuka pelayanan untuk para wisatawan. Wisata itu ditutup hingga waktu belum ditentukan, lantaran kondisinya butuh penanganan serius. Apabila tidak segera ditangani pemerintah, gerakan dari para pedagang tidak mampu untuk mengembalikan keadaan seperti semula.
Terdapat kurang lebih 7 warung yang lokasinya dari pintu masuk Pantai Gemah hingga pos informasi terdampak banjir. Terlihat pemilik warung gotong royong melakukan pembersihan, meskipun aliran banjir masih melewati warungnya. Mereka juga mengaku beberapa perabotan warung ikut hanyut ketika banjir datang.
Kondisi itu dirasakan Neti Oktaviana, 34, menceritakan bahwa tidak terlalu paham awal mulai datangnya banjir di Pantai Gemah. Pasalnya, pada saat kejadian dia sedang berada di rumah, karena memang warung seda tutup. Namun, pukul 23.00 WIB dia mendapatkan informasi bahwa warung miliknya di Pantai Gemah jebol akibat banjir dari lereng yang berada di belakang pantai. “Untuk sementara waktu, warung saya ditutup dulu. Karena kini warung kondisinya rusak dan tidak bisa digunakan berjualan. Kami dari pagi telah melakukan pembersihan, namun aliran banjir masih terus mengalir,” ungkapnya.
Dia tidak langsung ke Pantai Gemah, ketika mendapatkan informasi warungnya jebol. Lantaran saat itu sedang hujan deras dan akses jalan menuju pantai tertutup longsor. Dia baru bisa ke warung itu pada Senin pagi. Dengan kondisi warung hancur karena banjir yang hingga kini masih melanda Pantai Gemah. Warungnya yang jebol akibat terjangan banjir, membuat sebagian barang dagangannya yang ada di bagian depan hanyut ke laut. Sedangkan untuk barang elektronik seperti televisi dan freezer masih bisa terselamatkan, meskipun kondisinya rusak akibat terkena air banjir. “Saya belum bisa menghitung kerugian karena jumlahnya banyak. Saya berharap kepada Pemkab Tulungagung untuk membantu para pedagang di Pantai Gemah terdampak banjir. Apalagi saya dan pedagang lain tidak mampu mengatasinya sendiri,” terangnya.
Kepala Desa Keboiren, Supirin mengatakan, pada Minggu sekitar pukul 21.00 WIB, pihaknya mendapat informasi jika banjir bandang terjadi di Pantai Gemah. Bahkan informasi yang didapatnya saat itu, terdapat ada 12 pengunjung yang terjebak banjir di lokasi pantai. Pihaknya bersama kelompok sadar wisata (pokdarwis), BPBD, dan Damkar Tulungagung langsung menuju lokasi untuk mengevaluasi wisatawan tersebut. “Mereka dari Kecamatan Boyolangu dan Bandung, kondisinya selamat semua,” katanya.
Dia menjelaskan, bila banjir yang terjadi di Pantai Gemah, diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi yang melanda kawasan tersebut selama dua jam. Akibat kondisi tersebut, membuat air hujan menggenangi desanya yang salah satunya merusak fasilitas di Pantai Gemah. Setelah banjir bandang tersebut, pihaknya kini bersama pokdarwis setempat masih melakukan pendataan jumlah pasti warung yang terdampak banjir. “Sekilas kami melihat ada sekitar 6 warung, kami akan hitung lagi jumlah pastinya. Selain warung, perahu milik pokdarwis sebagai wahana dan beberapa peralatan milik pedagang juga ikut hanyut,” jelasnya.
Namun demikian, Supirin hingga kini belum mengetahui secara pasti total kerugian akibat bencana tersebut. Diperkirakan total kerugian akibat rusaknya fasilitas di Pantai Gemah bisa mencapai Rp 500 juta. Apalagi beberapa fasilitas di Pantai Gemah merupakan bantuan dari Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tulungagung, Bambang Ernawan mengungkapkan, untuk proses revitalisasi pascabanjir di Pantai Gemah tentu akan segera dilakukan. Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pokdarwis sebagai pengelola agar penanganan di Pantai Gemah bisa maksimal. “Kami belum bisa memastikan proses revitalisasi, tetapi yang jelas segera mungkin. Tapi untuk pembersihan skala kecil sudah mulai dilakukan hari ini oleh pedagang dan beberapa petugas BPBD,” ungkapnya.
Dia menambahkan, untuk kini wisata Pantai Gemah ditutup sementara waktu. Namun, jika kondisi pulih, maka akan segera dilakukan pembukaan segera mungkin. Untuk kerugian material, pihaknya memperkirakan Rp 1 M lebih. “Kerugian sebanyak itu lantaran beberapa akses rusak di Pantai Gemah, seperti jembatan, talut, warung pedagang hingga wahana wisata air yang ada di Pantai Gemah,” pungkasnya.(jar/din)