KOTA BLITAR – Pasar takjil yang biasanya setiap tahun digelar di Jalan Ahmad Yani tepatnya depan SMPN 1 Blitar, tahun ini ditiadakan. Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar menggeser pasar tersebut di Jalan Kenanga.
Lokasinya berada di timur kantor Wali Kota Blitar. Lokasi itu merupakan kawasan pedagang kaki lima (PKL). Pemkot tidak menggelar pasar takjil di depan SMPN 1 Blitar karena beberapa pertimbangan. “Salah satunya karena macet,” ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Blitar Hakim Sisworo, kemarin (30/3).
Menurut dia, arus lalu lintas di jalan tersebut cukup padat. Apalagi ketika menjelang sore hari dan waktu berbuka puasa. Banyak yang berhenti untuk mencari menu berbuka di pasar takjil. “Ketika lalu lintas ramai, bisa macet,” katanya.
Pemindahan lokasi pasar takjil ke Jalan Kenanga itu berdasarkan rekomendasi dinas perhubungan (dishub) dan kepolisian. Pertimbangannya, selain kemacetan juga soal keamanan. Disperdagin akhirnya sepakat dengan rekomendasi tersebut.
Sesuai rencana, disperdagin menyiapkan kuota sebanyak 80 pedagang pasar takjil. Dinas akan menyiapkan stan khusus untuk berjualan bagi pedagang pasar takjil. Stan itu berada di sisi barat Jalan Kenanga. Sebab, sisi timur sudah digunakan pedagang kaki lima.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar Juari mengatakan, pemindahan lokasi pasar takjil dari depan SMPN 1 Blitar ke Jalan Kenanga memang karena alasan macet. Sementara dari kepolisian, karena masalah keamanan. “Akhirnya kami sepakat digeser ke Jalan Kenanga, sebab di sana cukup representatif,” terangnya.
Dalam pelaksanaannya, dishub akan menutup akses menuju Jalan Kenanga tersebut. Baik dari sisi utara ataupun selatan. “Nanti kami tutup ketika jam buka pasar takjil. Jadi tidak boleh dilewati. Kami buka lagi ketika jam berakhir,” jelasnya.
Dishub juga menyediakan lahan parkir untuk pengunjung pasar takjil. Ada dua titik. Yakni, depan Taman Pecut atau tepi jalan, serta di halaman parkir kantor BNI. “Karena di tepi jalan, ya ditarik uang parkir. Tarifnya sama seperti parkir pada umumnya,” tandas pria berpostur tinggi itu.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pasar takjil menjual beragam olahan makanan dan minuman. Ada jajanan ataupun snack. Antusiasme masyarakat cukup tinggi dengan gelaran pasar takjil.
Agenda rutin selama Ramadan itu bertujuan untuk mendongkrak ekonomi pedagang kecil ataupun PKL. Sempat terhenti karena pandemi Covid-19, pasar takjil tahun ini kembali digelar dengan prokes ketat. (sub/c1/wen)
