KOTA BLITAR – Sebagai salah satu cabang olahraga (cabor) unggulan, penting bagi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) di Blitar untuk mengebut persiapan. Tak ingin membuang banyak waktu, jajaran pengurus PASI kota dan kabupaten mulai menggelar berbagai program persiapan.
Ketua PASI Kota Blitar Nur Hidayat mengatakan, dalam bulan ini pihaknya menggelar dua agenda kejuaraan. Yakni, kejuaraan atletik antarlembaga SMP sederajat se-Kota Blitar dan kejuaraan internal. “Sudah selesai digelar hari ini (kemarin, Red). Memang sengaja dikebut. Karena agenda kita sangat padat,” kata pria berkacamata ini.
Para atlet yang diikutsertakan di kejuaraan internal itu nantinya juga akan diproyeksikan untuk agenda lain. Yakni, Popda Jatim yang rencananya dihelat di Kabupaten Sidoarjo pada November mendatang. “Karena usianya juga sesuai. Jadi, kita proyeksikan juga untuk berbagai ajang lain,” ungkapnya.
Kalender pembinaan atlet PASI Kota Blitar tidak berhenti sampai di situ. Sebab, para atlet yang mentas dari popda juga akan kembali dipertandingkan di ajang Kejurda Jatim di Magetan. Multievent tingkat provinsi itu rencananya akan digelar Desember mendatang.
“Itu belum termasuk program dari KONI yang saat ini masih dirancang. Apabila sudah klir akan disosialisasikan ke masing-masing cabor. Memang jadwal kita sangat padat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PASI Kabupaten Blitar Sugeng Priyanto mengungkapkan bahwa sedang menggodok agenda akbar. Yakni, kejuaraan kabupaten (kejurkab) PASI. Event yang mempertandingkan siswa-siswi antarlembaga SD se-kabupaten ini bakal mulai digulirkan akhir bulan ini. “Rencananya kita gelar selama dua hari. Yaitu pada 26-27 September,” katanya.
Ada enam nomor atletik yang dilombakan di kejuaraan ini. Di antaranya, nomor lari 80 meter putra, lari 60 meter putri, lompat katak putra-putri, lempar turbo putra-putri, tolak peluru putra-putri, dan mix estafet putra-putri.
Uniknya, jelas Yoyok, event ini bukan hanya dimaksudkan untuk menjaring bibit atlet. Namun, itu juga sebagai upaya regenerasi pelatih di tubuh induk cabor. Itu tak lepas dari kondisi minimnya sosok pelatih yang dimiliki PASI Kabupaten Blitar.
“Jadi yang bertanding bukan hanya atlet di lapangan, pelatih juga bertanding dalam memberi arahan dan pembinaan bagi anak asuhnya. Nantinya, atlet dan pelatih berprestasi akan diproyeksikan untuk menjalani program persiapan Porprov VII Jatim tahun depan,” pungkasnya. (dit/c1/ady)