KOTA BLITAR – Taekwondo adalah jenis olahraga bela diri yang berasal dari Korea Selatan. Olahraga ini cukup populer. Pawestri Luhur Budi Astuti, warga Desa Tlogo, Kecamatan Kanigoro, ini sudah sejak kecil menggeluti taekwondo. Sejumlah prestasi telah berhasil diukir.
Pelajar yang kini duduk di bangku kelas XI SMA itu belajar taekwondo karena ajakan dari sang ibu. Dia memulai belajar taekwondo sejak kelas 1 sekolah dasar (SD). Hingga kini, dia masih aktif menekuni olahraga bela diri asal Negeri Gingseng itu.
Tujuan menekuni bela diri taekwondo tidak lain untuk mengasah mentalnya. Selain itu juga untuk menjaga diri. “Sebenarnya banyak manfaatnya. Yang utama memang menjaga diri kita. Misalnya, ketika ada orang jahat yang ingin mencelakai, kita bisa melindungi diri dengan kemampuan bela diri,” ujarnya kepada koran ini.
Menurutnya, bela diri taekwondo tidak seperti bela diri pada umumnya, meskipun sama-sama menggunakan gerakan kaki dan tangan. Di taekwondo, gerakan ditekankan pada kaki. Dengan begitu, otot tubuh terutama kaki semakin kuat dan kencang.
Sebagai atlet, sudah banyak prestasi yang diperoleh selama berkompetisi di berbagai ajang taekwondo. Baik level regional hingga nasional. Salah satu prestasi yang baru diraih yakni juara I di Popda.
Keberhasilan tersebut tak lepas dari dukungan penuh orang tua (ortu) sehingga mampu mengharumkan nama keluarga serta almamater sekolahnya.
Di taekwondo, bukan hanya diajarkan cara bertarung, melainkan juga diajarkan seni keindahan gerak serta power. Untuk menjaga fisik atlet taekwondo agar tetap kuat, ada beberapa tips dari Galuh. “Di antaranya, melatih pernapasan, menjaga pola tidur, dan menjaga pola makan. Hindarilah makanan pedas dan minuman es. Karena menurutku, itu cukup berpengaruh pada fisik, “ tandasnya. (kri/c1/sub)