Tulungagung- Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Kabupaten Tulungagung memberikan klarifikasi terkait pengakuan tersangka pembunuhan gadis asal Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Mustakim, yang mengaku kepada polisi pernah menjadi fighter jujitsu.
Ketua Umum PBJI Kabupaten Tulungagung Ir Sutrisno mengaku kaget mendengar berita pengakuan tersangka tersebut. Sebab, selama dirinya memimpin cabang olahraga jujitsu di Tulungagung selama dua periode hingga sekarang, tidak ada fighter jujitsu yang bernama Mustakim.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan pelatih-pelatih jujitsu yang dinas di Polres Tulungagung untuk melacak rekam jejak tersangka.
“Saya pada Jumat (27/1) pagi telah mengadakan rapat terbatas dengan pelatih jujitsu dari Polres Tulungagung untuk mendiskusikan masalah ini. Dari hasil pertemuan ini, kami ingin klarifikasi langsung dengan pihak terkait (KONI dan Radar Tulungagung) bahwa tidak ada nama tersangka di cabor jujitsu atau Institut Jujitsu Indonesia (IJI) Kabupaten Tulungagung,” ujarnya.
Sementara itu, sekretaris PBJI Kabupaten Tulungagung Nurhadi menerangkan hal yang sama, bahwa selama dirinya menjadi pelatih jujitsu tidak ada yang bernama Mustakim.
Dia menegaskan, orang yang mengikuti olahraga jujitsu pasti memiliki identitas keanggotaan/ijazah sebagai tanda bukti kenaikan tingkatan sabuk. Bahkan, penerbitan ijazah itu dari pihak pusat Jakarta, bukan dari daerah. Dengan begitu bisa diketahui apakah tersangka memiliki bukti tersebut atau tidak.
Olahraga jujitsu adalah olaraga bela diri yang mempelajari teknik pukulan, tendangan, membanting, teknik kuncian, maupun teknik grappling.
Regulasi sistem pertandingan terus dikembangkan, hingga pada Mei 2018 diterima menjadi cabor anggota KONI Indonesia. Sejak itu jujitsu berkembang pesat menjadi olahraga prestasi, baik skala nasional maupun internasional. Itu karena PBJI telah berafiliasi dengan organisasi-organisasi internasional, seperti Ju-jitsu Asean Union (JJAU) untuk tingkat Asean dan Jujitsu International Federation (JJIF) untuk tingkat dunia. (jar/c1/din)