TRENGGALEK – Dua pejabat utama (PJU) Polres Trenggalek yang baru harus bisa menyesuaikan diri untuk meningkatkan kinerjanya. Pasalnya, sejumlah persoalan dan dinamika harus dihadapi polisi dalam beberapa hari ke depan.
Ini terlihat dari persoalan minyak goreng yang masih terjadi di wilayah Trenggalek. Kendati subsidi minyak goreng kemasan dicabut, subsidi minyak curah masih diberlakukan. Itu terlihat dari sejumlah antrean yang ada di sejumlah toko yang menjual minyak goreng curah tersebut. Tak ayal hal tersebut harus disikapi agar tidak terjadi penyimpangan pada proses tersebut. “Memang mutasi di tubuh Polri merupakan hal yang lumrah, makanya kami meminta agar mereka bisa cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru,” ungkap Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyatputera.
Dia melanjutkan, apalagi sejauh ini dinamika keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Trenggalek terus berkembang. Dari situ ada beberapa hal yang perlu menjadi atensi dari pejabat baru seperti wakapolres dan kasat reskrim. Itu di antaranya, penanganan penyebaran Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini serta agenda pengamanan bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. “Itu merupakan tugas pokok yang harus menjadi prioritas para anggota, jadi harus memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat,” katanya.
Selain itu, diharapkan dengan datangnya anggota baru bisa memberi warna baru pula di Polres Trenggalek sehingga bisa mengarah ke hal yang lebih baik, menjadi energi yang membawa ke level lebih tinggi. Dari situ mereka bisa memberikan karya terbaik dan bermanfaat bagi warga Trenggalek. Dengan begitu, keamanan yang ada bisa terus tercapai dan penyebaran Covid-19 bisa ditekan. “Dengan karya yang bagus untuk masyarakat pastinya ke depan akan terus dikenang, sebab orang hidup itu dilihat dari telapak kakinya,” jelasnya. (jaz/c1/rka)