KOTA, Radar Trenggalek – Pencarian dokter spesialis kian menarik atensi beberapa stakeholder. Tanpa adanya dokter spesialis, rumah sakit umum (RSU) Tipe D Panggul tidak dapat membuka pelayanan kesehatan.
Dokter spesialis memiliki peranan vital dalam operasional RS. Karena itu, dokter spesialis menjadi prasyarat mendapatkan izin operasional. “Yang membedakan dengan puskesmas atau faskes tingkat pertama itu adalah pelayanan dokter spesialis. Pemenuhan pelayanan spesialis ini akan menjadi persyaratan untuk izin operasional,” kata sekretaris Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Trenggalek, dr Soenarto.
Ketika ditemui di lobi RSUD dr Soedomo, Soenarto mengaku RSU Panggul merupakan RS tipe D. Pada dasarnya, jenis RS itu membutuhkan dokter spesialis anak untuk bisa membuka pelayanan faskes.
Namun, ketika ada faskes bedah, maka perlu ada dokter-dokter spesialis lainnya untuk menunjang dokter bedah. “Terutama empat dokter itu. Paling utama adalah dokter spesialis anak. Tapi kalau ada dokter bedah, maka perlu dokter spesialis anastesi, penyakit dalam, jadi saling berkaitan,” ujar Soenarto saat menjelaskan.
Hingga Selasa (24/1), pengisian dokter spesialis untuk ditugaskan ke RSU Tipe D Panggul masih berproses. Sementara progresnya, kata Soenarto, masih mengupayakan baik melalui internal atau eksternal. Upaya internal itu dapat dengan menugaskan dokter spesialis dari RSUD dr Soedomo, sedangkan untuk eksternal itu dengan rekrutmen. “Skenarionya, kalau memang eksternal itu sudah cukup banyak, maka internal tidak digunakan. Ini masih dalam proses, ditunggu saja,” ucapnya.
Lebih lanjut, mantan Direktur RSUD dr Soedomo itu menegaskan, RSU Tipe D Panggul harus segera operasional. Pada 2022 lalu, RS itu direncanakan bisa beroperasional pada Januari 2023, tetapi masih ada hambatan pengisian dokter spesialis. Dengan begitu, pemkab akan mengejar operasional RSU Tipe D Panggul kurun dua bulan ke depan. “Pemkab sudah bersiap sebelumnya, tapi masih banyak dokter yang masih sekolah untuk dipersiapkan. Kalau memang sudah ready, tentunya akan kami launching untuk pelayanan perdana,” ujarnya. (tra/c1/rka)