KOTA BLITAR – Seleksi pemain PS Blitar Raya (PSBR) mulai digulirkan kemarin (25/7). Puluhan pemuda se-Blitar Raya mengikuti penjaringan yang digelar di Stadion Soepriadi. Asosiasi punya kriteria khusus dalam proses pelaksanaannya.
Sebanyak 52 pemain yang ambil bagian dalam agenda itu kemarin. Seleksi digelar dengan menerapkan skema sparing antartim. Jadi, Askot PSSI Blitar membagi para pemain menjadi empat tim. Setiap tim dipertandingkan dalam waktu 1×20 menit. “Dan seluruh pemain yang datang hari ini (kemarin, Red) adalah pemain lokal se-Blitar Raya. Kita memang fokus cari pemain lokal,” ujar Sekretaris Askot PSSI Blitar, Heri Sugianto.
Pihak askot, lanjut Heri, membagi proses seleksi menjadi beberapa sesi. Sesi pertama adalah fokus dalam pencarian pemain yang dinilai punya skill individu yang menonjol. Hasilnya, sudah mengantongi sejumlah nama yang punya kemampuan olah bola di atas rata-rata.
“Sesuai dengan instruksi ketua askot, ada tiga aspek yang dinilai. Yaitu, attitude, organisasi permainan, dan skill individu. Khusus hari pertama ini, yang kita lihat adalah skill inividu. Tim pelatih juga sudah memberi laporan nama-nama pemain yang dinilai punya kemampuan individu sangat baik,” bebernya.
Seluruh pemain yang datang untuk mengikuti seleksi kemarin merupakan mereka yang berusia 18-22 tahun. Itu sesuai dengan target manajemen tim untuk membidik pemain di kelompok U-19. “Batas usia yang diterapkan adalah kelahiran 2000-2004. Karena proyeksinya adalah Liga 3 Jatim,” tegasnya.
Seleksi pemain tim yang berada di bawah naungan pemerintah kota (pemkot) ini akan digelar hingga Sabtu (30/7) mendatang. Total pemain yang ada saat ini akan terus “diperas” hingga jumlahnya mengerucut menjadi 30 pemain. Pengumuman nama-nama pemain yang lolos akan disampaikan usai pelaksanaan seleksi hari terakhir. “Sampai 30 Juli nanti, kita akan ambil 30 pemain. Itu jumlah pemain yang ingin kita bawa dan ikut kompetisi,” terangnya.
Meski begitu, pria ramah ini belum bisa memastikan bakal kembali memangkas jumlah pemain. Sebab, hal itu masih perlu menunggu perkembangan lebih lanjut di lapangan. Tapi, askot memberikan instruksi khusus bagi jajaran tim pelatih yang bertugas dalam proses seleksi, untuk menekankan penilaian pada aspek attitude atau perilaku pemain. “Itu yang terpenting. Harus punya attitude yang bagus, karena mereka akan membawa nama daerah,” tegasnya. (dit/ady)