TULUNGAGUNG – Para pedagang Pasar Campurdarat bakal semakin lama menempati lapak sementara. Alasannya, rencana membangun kembali pasar terbesar di Kecamatan Campurdarat masih buram.
Hingga kemarin (24/1) belum ada kepastian kapan pasar yang terdampak musibah kebakaran itu dibangun. “Pengajuan kita ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk merevitalisasi Pasar Campurdarat pada 2022 belum ada hasil. Kemarin, kita tak masuk list,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi melalui Kabid Pengelolaan Pasar, Didik Sulaksono Putro.
Meski demikian, Pemkab Tulungagung tetap mengupayakan adanya pembangunan pada tahun ini (2022, Red). Itu dengan kembali mengajukan anggaran revitalisasi ke Kemendag dengan nominal pengajuan sama. Yakni Rp 12 miliar.
Dengan harapan, anggaran itu dapat merombak total pasar, mengingat pasar tersebut sudah seharusnya direvitalisasi. “Kita terus mengupayakan ya. Insyaallah Maret kita ajukan lagi ke Kemendag,” terangnya.
Karena belum ada kepastian, maka para pedagang masih harus berdagang di tempat penampungan sementara (TPS). Namun, disperindag klaim aktivitas ekonomi di pasar tersebut sudah mulai berangsur normal. “Saya lihat sudah mulai berangsur normal ya walaupun berdagang di TPS. Namun seperti yang saya sampaikan tadi, kami (pemkab, Red) tetap mengupayakan dibangun,” tandasnya. (lil/c1/rka)