TULUNGAGUNG – Penantian pedagang Pasar Ngunut yang bertahan di tempat penampungan sementara (TPS) terjawab sudah. Dalam waktu dekat ini, mereka akan kembali beraktivitas jual beli di area Pasar Ngunut seperti sediakala. Itu setelah dua hanggar baru pada paket kegiatan revitalisasi Pasar Rakyat Ngunut tahap II selesai dibangun pada Jumat (24/12) kemarin.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi melalui Kabid Pengelolaan Pasar, Didik Sulaksono Putro menjelaskan dua hanggar baru yang dibangun melalui APBN ini nantinya dapat menampung 104 pedagang.
Rinciannya, 72 pedagang menempati kios dengan ukuran 2×3 meter dan 32 pedagang menempati los dengan ukuran 1,5×2 meter. “Nah, untuk pedagang yang menempati dua hanggar baru kita ini adalah pedagang yang menempati TPS, atau pedagang yang kemarin belum tertampung di tahap I,” jelasnya.
Sebelum hanggar tersebut difungsikan, disperindag akan melakukan penataan terlebih dahulu. Para pedagang nantinya akan mengikuti undian dengan sistem ambil lot untuk menentukan lokasi berdagang. Sistem ini diharapkan lebih adil dan transparan. “Kita juga akan menata pedagang per zona begitu ya. Mengingat pedagang kita ini macam-macam dagangannya. Ada sandal, pakaian, hingga peralatan rumah tangga” jelasnya.
Selain membangun dua hanggar, paket kegiatan senilai Rp 2,9 miliar itu juga membangun sejumlah fasilitas lain. Seperti MCK, ATM Center serta loading dock (tempat bongkar muat barang). Dengan demikian, fasilitas Pasar Ngunut semakin lengkap. “Tentu dengan dibangunnya dua hanggar dan fasilitas pendukung pasar itu, maka sangat diharapkan geliat ekonomi semakin tumbuh,” jelasnya.
Ke depan, kata pria berkacamata itu akan melengkapi fasilitas pendukung lain. Seperti ruang terbuka hijau, ruang laktasi dan lainnya. Karena Disperindag Kabupaten Tulungagung berencana akan mendaftarkan Pasar Ngunut sebagai salah satu pasar yang bersertifikat SNI. “Dengan bersertifikat SNI ini, diharapkan dapat tercipta pasar yang berdaya saing dan memiliki pengelolaan yang profesional sehingga dapat mendorong peningkatan ekonomi nasional yang berlandaskan ekonomi kerakyatan,” tandasnya. (lil/c1/rka/dfs)