KOTA BLITAR – Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Blitar kudu protektif terhadap anak asuhnya. Pasalnya, opsi pinjam-meminjam atlet jelang kejuaraan diperkirakan bakal kembali marak. Itu meskipun induk cabor memastikan tak berniat melepas anak asuhnya ke daerah lain.
Kondisi itu dikhawatirkan bakal berdampak pada rancangan program pembinaan internal induk cabor. Padahal, atlet yang dilirik oleh daerah lain tentu bukan atlet sembarangan. “Misal, kami lepas satu atlet membela provinsi lain. Nanti kami juga akan kesulitan cari pengganti. Karena program yang ada itu dibuat berdasarkan masing-masing atlet,” tegas Sekretaris Perbasi Kota Blitar, Dimas Aji Prabandaru.
Sebagai tindak lanjut, Perbasi membuat kebijakan untuk menahan atletnya agar tidak ke luar daerah. Hal ini diharapkan membuat pelaksanaan berbagai program pembinaan internal bisa berjalan sesuai rencana. Namun, dia mengaku tetap memberi izin keluar bagi atlet yang membela nama sekolah di satu ajang antarsekolah.
Pasalnya, atlet yang bertanding membawa nama sekolah di kejuaraan masih bertatus sebagai atlet Perbasi Kota Blitar. Maka, bisa dipastikan kondisi itu tidak akan berdampak pada program pembinaan internal. “Ada juga yang membela nama kampusnya. Dan itu juga tidak ada masalah,” kata Dimas.
Menambah variasi program latihan juga sedang dirancang. Salah satunya dengan memperbanyak gelaran uji coba antardaerah. Itu ditujukan agar atlet tidak merasa jenuh dengan pola latihan reguler yang sudah terjadwal. “Yang penting adalah bagaimana agar anak-anak nyaman berlatih di induk cabor. Kami juga sudah merancang jadwal khusus uji coba. Akhir bulan ini sudah mulai aktif,” pungkasnya.
Untuk diketahui, di lingkup kota, tak sedikit atlet yang dilirik daerah lain untuk berlaga di berbagai ajang. Mulai dari Kejuaraan Nasional (Kejurnas), Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), hingga Pekan Olahraga Nasional (PON). Teranyar, dikabarkan satu atlet aeromodeling Kota Patria dikontrak Aceh untuk berlaga di PON XXI Aceh-Sumut 2024. (dit/c1/ady)