KABUPATEN BLITAR – Sebagian masyarakat di Bumi Penataran belum sepenuhnya paham tentang kartu identitas anak (KIA). Padahal kartu nuansa merah jambu itu memiliki banyak fungsi bagi anak-anak di bawah usia 17 tahun. Salah satunya menjadi bukti identitas anak.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Blitar, Suwandito mengatakan, sejatinya pengurusan KIA sudah malampaui target nasional, yakni 40 persen. Hingga kemarin, persentase kepengurusan KIA mencapai 43,5 persen.
“Targetnya sudah melampaui. Tapi, kalau kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait KIA itu memang belum begitu merata,” ujarnya, kemarin (22/6).
Selain mencatat identitas anak, lanjut Suwandito, KIA memiliki banyak manfaat. Seperti persyaratan daftar sekolah hingga membuka rekening bank. Sayangnya, kemauan masyarakat terkait KIA masih menjadi pekerjaan rumah disdukcapil. Artinya, perlu penetrasi lebih untuk menjangkau masyarakat luas.
Untuk diketahui, dua kartu identitas yang sudah beredar di lapisan masyarakat yakni KIA dan KTP. Jika dibandingkan dengan KTP, KIA tergolong kartu baru, khusus anak-anak. Persentase capaiannya pun lebih unggul KTP dengan 97 persen kepemilikan. Faktor tingginya persentase ini lantaran masyarakat lebih familiar dengan kartu biru itu. Buktinya, angka ini melebihi target nasional yakni 90 persen.
“Saat ini tidak ada kendala, tinggal waktu saja. Karena berangkatnya lebih dulu KTP ketimbang KIA. Sehingga persentase pencapaiannya tinggi KTP,” jelasnya.
Salah satu sasaran pemerataan kepemilikan KIA yakni dengan menyasar bangku pendidikan. Tak terkecuali sekolah luar biasa (SLB). Namun, ada sejumlah kendala yang dialami. Yakni, pihaknya butuh tenaga ekstra untuk mengondisikan siswa berkebutuhan khusus saat proses perekaman. Meski begitu, dia berharap persentase capaian kepemilikan KIA terus meningkat. Sehingga, setiap anak memiliki hak mengakses layanan publik secara mandiri.
Untuk diketahui, kini stok blanko KIA di Disdukcapil Kabupaten Blitar sebanyak 17.917 keping. Jumlah itu diperkirakan mencukupi hingga Oktober mendatang. Nantinya jika stok sudah menipis, yakni sekitar 2.000 keping, disdukcapil memastikan bakal mengajukan permohonan blanko KIA ke pusat. (mg2/wen)