KABUPATEN BLITAR – Kerja keras Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar kembali menorehkan capaian positif. Kemarin (14/7), Bupati Rini Syarifah menerima penghargaan Penggerak Koperasi Terbaik dari Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).
Penyerahan penghargaan ini dilakukan di sela-sela rangkaian Peringatan Hari Koperasi Ke-75 yang digelar di Kota Denpasar, Bali. Wakil Bupati Rahmat Santoso mewakili Bupati Rini Syarifah saat penyerahan penghargaan tersebut. “Ini tentunya menjadi pemacu semangat untuk membangkitkan ekonomi melalui berkoperasi,” kata Wabup Rahmat kepada koran ini usai menerima penghargaan.
Menurut dia, koperasi masih sangat relevan untuk menjadi salah satu sarana meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan catatan, konsep organisasi ekonomi ini benar-benar dilaksanakan. Tidak hanya melulu sebagai sarana mendukung permodalan, tapi juga ada produk usaha yang mampu memberikan manfaat untuk anggota.
Wabup mengatakan, tantangan pemerintah saat ini adalah membumikan koperasi pada generasi muda, mendorong mereka agar produktif dalam kelompok usaha tertentu. Dengan begitu, secara tidak langsung akan merubah paradigma berpikir masyarakat mengenai koperasi yang sudah lama bergeser. “Selama ini orang tahu koperasi itu hanya simpan pinjam. Padahal kan akan lebih baik jika ada produk unggulan yang bisa mendatangkan keuntungan untuk anggota koperasi,” terangnya.
Makdhe Rahmat mencontohkan, kalangan muda kini sangat dekat dengan dunia digital, utamanya anak-anak sekolah menengah. Mereka bisa membuat karya dalam bentuk video yang kemudian diunggah di media sosial. Ini menjadi alternatif, karena untuk menyajikan karya tersebut tidak membutuhkan modal yang besar. “Jika hal ini diseriusi dan digarap bersama, suatu saat pasti ada benefit yang dihasilkan. Ini juga bisa menjadi sarana untuk belajar,” ungkapnya.
Koperasi ini juga bisa menjadi salah satu andalan untuk meningkatkan produktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Misalnya, para pelaku UMKM yang memiliki bidang usaha sejenis atau saling berkaitan membuat suatu sistem usaha yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan dalam wadah koperasi. “Melalui lembaga koperasi, ini juga memungkinkan mereka berkolaborasi dengan usaha lain untuk meningkatkan produktivitas atau pengembangan usaha,” ujarnya.
Di sisi lain, koperasi juga harus bisa menjadi sarana edukasi untuk anggota. Secara berkala melakukan pelatihan untuk menambah pengetahuan anggota. Hal ini penting, karena zaman semakin maju dan canggih sehingga update pengetahuan harus terus dilakukan. “Koperasi harus mewadahi kebutuhan anggota. Kami berharap koperasi itu bangkit, sesuai slogannya gotong royong, dari anggota dan untuk anggota,” pungkasnya. (hai/c1/ady)