KANIGORO, Radar Blitar – Pemkab Blitar menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Alun-Alun Kanigoro, kemarin (1/10). Tahun ini, Hari Kesaktian Pancasila mengusung tema Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila. Khususnya dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19.
Upacara dipimpin Dandim 0808 Blitar Letkol Inf. Didin Nasruddin Darsono. Turut hadir Sekda Kabupaten Blitar Izul Marom, Ketua DPRD Kabupaten Blitar Suwito Saren Satoto, dan Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom.
Beberapa perwakilan ASN di lingkup Pemkab Blitar juga hadir sebagai peserta upacara. Sementara seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengikuti upacara secara virtual di kantor masing- masing.
Sementara itu, Bupati Blitar Rini Syarifah, mengikuti upacara secara virtual di Pendapa Ronggo Hadi Negoro, dipimpin Presiden Joko Widodo. Turut hadir Wabup Blitar Rahmat Santosa dan sejumlah pejabat forkopimda.
Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan, upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini dilaksanakan sederhana karena pandemi. Sesuai tema, Kabupaten Blitar harus tangguh menghadapi berbagai tantangan. Termasuk dalam memerangi Covid-19.
“Melalui upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini, kita berharap Kabupaten Blitar harus tangguh. Termasuk dalam menghadapi berbagai tantangan maupun bergerak bersama dalam memerangi Covid-19,” ujarnya.
Rini menyebut, nilai-nilai luhur Pancasila harus dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat harus saling menguatkan dan membantu satu sama lain.
“Momen peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini bisa menjadi semangat bersama-sama untuk bangkit menata ekonomi di Kabupaten Blitar di masa pandemi,” terangnya.
Hal senada disampaikan Dandim 0808/Blitar Letkol Inf. Didin Nasruddin Darsono. Peringatan hari Kesaktian Pancasila harus dapat dipahami secara mendalam. Perlu pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Kesatuan Pancasila itu harus bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari. Gotong royong, toleransi, kepedulian sesama dan sebagainya merupakan bentuk sikap yang harus bisa selalu kita lakukan. Itulah pengamalan nilai pancasila,” jelasnya.
Didin menjelaskan, sikap gotong royong harus tetap dijaga masyarakat Kabupaten Blitar. Pasalnya, dengan gotong royong dapat menjadi sarana untuk bangkit dari kondisi wabah pandemi Covid-19. “Pancasila dibentuk sesuai kesepakatan bersama. Untuk itu, harus bersama-sama mengamalkan nilai pancasila. Kita harus peduli dan gotong royong untuk bangkit dari pandemi,” tandasnya. (fim/dfs)