KABUPATEN BLITAR – Ratusan pedagang Pasar Kesamben yang terdampak insiden kebakaran pada Minggu (27/11) lalu, bakal melapak lagi. Itu setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar mendapat lokasi yang dinilai strategis untuk tempat relokasi. Namun, belum diketahui estimasi anggaran yang diperlukan untuk proyek temporer itu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar Eka Purwanta mengatakan, relokasi pedagang pasar diupayakan tuntas tahun ini. Namun, dia belum bissa memastikan besaran anggaran yang diperlukan. Alasannya, saat ini masih tahap penyusunan Rencana Anggaran Kebutuhan (RAB).
“Pemindahan kami usahakan tahun ini, menggunakan anggaran tahun ini. Karena banyak pedagang yang sudah ingin berjualan kembali,” ujarnya, kemarin (5/12).
Data terbaru yang dia terima Koran ini, setidaknya ada 330 lapak yangbakal disediakan untuk para pedagang. Lokasinya tak jauh dari Pasar Kesamben. Yakni, di ruas jalan ke selatan sisi timur pasar. Area itu merupakan jalan alternatif dengan mobilitas rendah. Rencananya, jalan tersebut bakal ditutup total dan ditata untuk pasar sementara.
Eka, sapaan akrabnya menambahkan, selama jalan tersebut difungsikan sebagai pasar, warga yang terbiasa menggunakan jalan tersebut harus mencari jalur alternatif lainnya. Wacana ini, sambung dia, juga sudah disetujui oleh dinas perhubungan (dishub), musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) , dan paguyuban pedagang pasar.
“Semua menghendaki agar segera dilakukan relokasi. Secepatnya akan kami hitung, dan tentukan eksekutornya,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Blitar Chandra Purnama meminta pemkab secepatnya mengambil langkah efektif guna menggerakkan perekonomian warga. Utamanya para pedagang terdampak kebakaran Pasar Kesamben. Sebab, lanjut dia, tak sedikit warga yang menggantungkan hidupnya dari pendapatan harian di pasar.
Soal wacana relokasi, imbuh dia, sebelumnya dinas terkait telah mendata jumlah pedagang yang bakal dipindah. Mereka bakal menempati los dan kios sementara. Kendati begitu, Candra berharap lahan yang difungsikan harus nyaman dan mudah dijangkau.
“Karena ini kan darurat, dan kiosnya sementara. Setelah itu, memasuki tahun depan, harus dipikirkan rencana jangka panjang dan pembangunan Pasar Kesamben,” terang politisi PKB ini.
Disinggung soal sumber anggaran yang bakal dimanfaatkan dinas, Chandra belum bisa berkomentar banyak. Terlebih sudah menuju akhir tahun anggaran. Namun dia memastikan peluang relokasi tahun ini tetap ada. “Kalau untuk sementara mungkin bisa, tapi untuk tahun depan, mungkin bisa memanfaatkan alokasi dana darurat tahun anggaran 2023,” tandasnya.
Untuk diingat kembali, Pasar Kesamben ludes diamuk si jago merah pada Minggu (27/11) lalu. Penyebab kebakaran hingga kemarin masih dalam penyelidikan polisi. Dampak insiden kebakaran itu tidak sedikit. Totalnya, 359 kios atau lapak rata dengan tanah. Meski tak ada korban jiwa, kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 25 miliar. (luk/hai)