KABUPATEN BLITAR – Ribuan pelajar dari sekolah menengah atas (SMA) hingga TK mengikuti kampanye Gemar Makan Telur. Kegiatan yang dipusatkan di halaman Kantor Bupati Blitar di Kanigoro itu sebagai bagian dari peringatan Hari Telur Sedunia.
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar ini bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN), dan Cargill. Kampanye Gemar Makan Telur itu diwujudkan dengan aksi makan ribuan telur ayam bersama Bupati Blitar beserta jajaran dan seluruh anggota Forkopimda Kabupaten Blitar. Hadir Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Indyah Aryani, yang mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan, telur menjadi salah satu komoditas pangan di Kabupaten Blitar. Selama ini, telur yang diproduksi peternak Kabupaten Blitar menyumbang 30 persen kebutuhan telur secara nasional. “Telur menjadi komoditas penting pangan nasional. Selain telur, kami juga ada cabai, beras, jagung, gula, hingga daging ayam,” terangnya kepada Koran ini kemarin (13/10).
Peringatan Hari Telur Sedunia ini, jelas Mak Rini, menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran mengonsumsi makanan bergizi. Minimal dengan mengonsumsi sebutir telur dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan protein. “Dengan rajin konsumsi telur, kebutuhan protein harian tercukupi. Di samping itu, ikut membantu menyejahterakan peternak,” ujar orang nomor satu di lingkup Pemkab Blitar ini.
Pemkab Blitar terus berupaya menggaungkan sejumlah program yang digagas oleh Bapanas. Di antaranya, program gerakan pangan B2SA atau Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman. Gerakan tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, sehat, dan aman.
Salah satu makanan bergizi itu bisa diambil dari telur. Masyarakat bisa mengolah telur dengan berbagai variasi menu. “Terpenting, makanan bergizi yang kita olah dan konsumsi harus habis. Jangan sampai ada yang terbuang. Mari masyarakat rutin mengonsumsi telur, paling tidak sehari sebutir. Ini juga untuk menekan stunting,” ujarnya.
Selain itu, Pemkab Blitar terus berkoordinasi dengan peternak rakyat dalam rangka pemantauan harga telur di pasaran. Pemkab berupaya menjaga harga telur tetap stabil. “Tidak sampai turun terus-menerus, tetapi selalu stabil. Dengan begitu, masyarakat tetap mampu membeli telur,” terangnya.
Pemkab mengapresiasi sejumlah pihak terkait yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan acara ini. Di samping mendukung eksistensi peternak Rakyat Blitar Raya, ini juga mengkampanyekan gerakan Gemar Makan Telur di mana pun dan kapan pun.
Untuk diketahui, populasi ayam ras di Kabupaten Blitar dari Januari hingga September di tahun ini telah mencapai 15.118.700 ekor. Itu dengan produksi telur mencapai 447,51 ton per hari.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, 30 persen kebutuhan telur nasional memang berasal dari Blitar. Karena itu, Blitar menjadi lokasi yang tepat untuk terus menggelorakan kampanye Gerakan Makan Telur minimal sehari sebutir.
Sebab, telur adalah salah satu sumber protein yang mudah didapat. Harganya juga terjangkau di masyarakat. “Selama ini Blitar menjadi penyuplai telur terbesar di Jakarta. Dalam sebulan bisa mencapai 400 ton,” bebernya.
Kondisi tersebut, jelas Arief, tentu mampu menjaga inflasi terutama di daerah. Hal ini sesuai dengan yang diharapkan Presiden Joko Widodo. “Di sisi lain, menjaga harga telur tetap stabil dan meningkatkan kesejahteraan peternak,” ungkapnya. (sub/c1/ady)