KOTA BLITAR – Tim Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto, telah kelar melakukan ekskavasi situs Karangtengah. Proses penggalian tersebut hanya dilaksanakan selama enam hari.
Rencananya, ekskavasi bakal dilanjutkan kembali setelah adanya kepastian anggaran. Baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Itu seperti yang dilakukan sebelumnya pada pekan lalu.
Arkeolog BPCB Trowulan, Nugroho Harjo Lukito mengatakan, ekskavasi sudah berakhir pada Sabtu (12/2) lalu. Hasil akhir, tim berhasil menemukan struktur bangunan pagar sepanjang 16 meter. “Memanjang dari timur ke barat. Selain itu, di sisi selatan kami juga menemukan struktur lagi seperti bagian dalam,” terangnya kepada Koran ini kemarin (15/2).
Menurut dia, masih banyak yang harus digali dan dieksplorasi dari situs Karangtengah tersebut. Sebab, banyak potensi cagar budaya yang terpendam di lahan persawahan tersebut. “Yang pasti ekskavasi harus dilanjutkan. Tetapi, kami menunggu ada anggaran dulu. Entah nanti dari pemkot atau pihak lain, kami siap,” ujar pria asal Nglegok ini.
Apabila sudah ada kepastian anggaran, maka ekskavasi bisa dilanjutkan kembali. Namun dengan catatan, BPCB meminta agar ekskavasi tidak dilakukan pada musim hujan ataupun masa tanam seperti saat ini. Sebab, hal itu bisa mengganggu produktivitas petani.
Kalau bisa, kata Nugroho, ekskavasi dilakukan ketika musim kemarau atau setelah masa panen. Dengan demikian, ekskavasi bisa berjalan lancar tanpa kendala. “Kalau musim hujan begini sulit. Air gampang masuk,” ujarnya.
Untuk mengamankan lokasi situs, BPCB memayungi lokasi galian dengan paranet. Minimal bisa menghalau hujan. “Semoga aman,” harapnya.
Sementara terkait ekskavasi lanjutan, Pemkot Blitar tahun ini belum mengalokasikan anggaran khusus. Alokasi anggaran yang ada sementara untuk biaya sewa lahan. “Tahun ini kami ada anggaran, tetapi hanya untuk sewa lahan,” terang Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Blitar Edy Wasono.
Menurut dia, pemkot berupaya tetap peduli terhadap potensi cagar budaya. Meskipun tahun ini tidak mengalokasikan anggaran, pemkot turut membantu dalam proses sewa lahan milik warga terdampak ekskavasi. “Jika nanti ada anggaran cukup, pasti kami alokasikan,” tandas mantan Camat Kepanjenkidul ini. (sub/c1/ady)