KOTA BLITAR – Proyek perbaikan jalan menjadi salah satu pekerjaan fisik Pemkot Blitar. Salah satu ruas jalan yang diperbaiki tahun ini adalah Jalan Jati.
Ruas jalan tersebut sudah rusak di sejumlah titik. Pasalnya, jalan tersebut sering dilintasi kendaraan muatan berat, salah satunya truk. Sebelumnya, pemkot telah meningkatkan kualitas jalan tersebut dengan cara betonisasi.
Belum ada lima tahun setelah perbaikan, kini ruas jalan yang menghubungkan terminal barang itu rusak. ”Mungkin memang sering dilintasi angkutan berat sehingga konstruksi jalan tidak kuat. Kami sudah cek ke lokasi dan sepertinya bukan hanya aspal yang rusak, tetapi juga konstruksi betonnya,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Bina Marda dan SDA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Blitar, Joko Pratomo, kemarin (10/8).
Joko mengatakan, konstruksi beton ikut rusak karena tidak mampu menahan beban kendaraan. Namun, kerusakaan hanya terjadi di beberapa titik. “Jadi tidak semua. Guna memperbaikinya, kami harus membongkar dan menggantinya dengan konstruksi beton baru,” terangnya.
Dinas hanya akan memperbaiki titik yang rusak. Anggaran yang dialokasikan sekitar Rp 600 juta. Anggaran itu juga dibagi untuk perbaikan Jalan Widuri. Khusus Jalan Widuri hanya pengaspalan baru. Perbaikan memang tidak bisa dilakukan secara menyeluruh. Sebab, keterbatasan anggaran daerah. Apabila diperbaiki menyeluruh, maka membutuhkan anggaran lebih besar. Lebih dari Rp 1 miliar. ”Anggaran terbatas, jadi kami hanya memperbaiki yang rusak,” katanya.
Tahun ini, pemkot juga akan memperbaiki beberapa ruas jalan lain. Di antaranya, Jalan Merapi dan Jalan Brantas. Tidak hanya memperbaiki jalan, pemkot juga memperbaiki sarana pendukungnya seperti saluran drainase dan trotoar. Pemkot mengandalkan dana bantuan dari Provinsi Jawa Timur (Jatim) untuk dua proyek fisik tersebut.
Sekretaris Dinas PUPR Dindin Ali Nurdin mengatakan, sebagian proyek fisik kini masih proses lelang. Sebagian lain tinggal pelaksanaan. Dinas optimistis sejumlah proyek yang baru terlaksana Agustus atau September bisa selesai tepat waktu. ”Kami targetkan rampung sesuai kontrak. Kami juga akan meningkatkan pengawasan di lapangan selama proses pelaksanaan,” tandasnya. (sub/c1/wen)