TULUNGAGUNG – Aparatur sipil negara (ASN) dituntut untuk lebih berpikir out of the box, apalagi di era digitalisasi ini. Dengan itu, adanya penganugerahan pengukuran indeks profesionalitas (PIP) ASN Award ini dapat memberikan semangat para pegawai sipil negara di Tulungagung.
Di tengah jadwal yang padat Bupati Tulungagung Maryoto Birowo melakukan penganugerahan PIP ASN award. Acara yang diparkasai oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tulungagung ini bertempat di Ballroom Crown Victoria Hotel, Selasa (4/10).
Orang nomor satu di Tulungagung itu semringah ketika menyambut acara penganugerahan PIP ASN Award ini. Lantaran, acara ini sebagai bentuk motivasi terhadap seluruh pegawai di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung. Dengan terselenggaranya acara ini para pegawai diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan human resource yang dimiliki atau kemampuan manajerial SDM-nya.
“Kalau tidak ada acara ini maka kurang adanya motivasi yang membentuk kemampuan ASN. Selain itu, kemampuan para pegawai ASN harus selalu ditingkatkan untuk mengikuti arus digitalisasi yang terus berkembang,” ujarnya.
Dengan lantang Maryoto menjelaskan pentingnya upgrade skill digital, bila tidak dilakukan maka pegawai tersebut bakal gagap teknologi (gaptek). Maka para pegawai diharuskan untuk melek teknologi dan harus selalu mengikuti digitalisasi. Selain itu untuk seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) juga harus selalu melakukan inovasi dan membuat program yang bertujuan untuk kemajuan.
Dia mengaku, bila terus selalu memonitoring program apa saja yang dilakukan oleh para OPD. Dengan melakukan kunjungan ke OPD dan kecamatan, sehingga Maryoto dapat langsung menilai kinerja yang dilakukan ASN. Termasuk melihat program yang berkaitan dengan digitalisasi yang tidak bisa untuk ditinggalkan.
“Inovasi itu penting, dan program harus dilakukan sesuai teknis yang dicanangkan. Apalagi, digitalisasi harus selalu diikuti agar kita tidak tertinggal,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Tulungagung, Soeroto dalam acara tersebut mengumumkan OPD yang mendapatkan penganugerahan PIP ASN Award 2022. Di antaranya, peringkat 1 diraih oleh dinas pendidikan, pemuda, dan olahraga (dispendikpora). Lalu, peringkat 2 diraih oleh dinas komunikasi dan informatika (diskominfo). Perakhir peringkat 3 diraih oleh badan pengelolaan, keuangan, dan aset daerah (BPKAD).
Dia melanjutkan, bila peringkat 1 akan mendapatkan kuota mengikuti pengembangan kompetensi 2023 berupa biaya diklat senilai Rp 30 juta, peringkat 2 mendapat Rp 20 juta, dan peringkat 3 mendapat Rp 10 juta. Progam diklat itu diberikan agar pengembangan sumber daya manusia dapat meningkat dan lebih professional. “Penganugerahan ini dinilai dari empat kualifikasi penilaian, yakni klualifikasi pendidikan dengan bobot 25 persen; kompetensi dengan bobot 40 persen; kinerja dengan bobot 30 persen; disiplin dengan bobot 5 persen,” ungkapnya.
Namun, masih ada beberapa OPD yang masih diperingkat bawah dan jauh dari standar kualifikasi penilaian. Mereka rata-rata ASN yang bertugas di lapangan, selain itu kualifikasi pendidikan yang perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, nilai indeks profesionalitas ASN dapat lebih meningkat lagi.(*/din)