KABUPATEN BLITAR – Evaluasi internal dilakukan pengurus di induk cabang olahraga (cabor) Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Kabupaten Blitar. Itu setelah mentas di gelaran porprov pekan lalu. Hasilnya, harus diakui jika regenerasi atlet jadi kendala utama.
Kabid Pembinaan Prestasi (Binpres) PDBI Kabupaten Blitar, Hamdan Zulfikri Kurniawan mengatakan, kendala ini sudah berlangsung sekitar satu tahun belakangan. Akibatnya, program pembinaan harus mandek dengan nama-nama yang atlet yang sama. “(Regenerasi, Red) belum jalan. Padahal, itu penting dalam upaya pembinaan dan perencanaan program sebelum berkompetisi,” katanya.
Pria berkacamata itu melanjutkan, setiap gelaran event keolahragaan memiliki batas usia atlet berbeda. Porprov tahun ini misalnya. Hanya atlet berusia maksimal 21 tahun yang boleh didaftarkan ke KONI Provinsi Jatim. Karena itu, wajar jika PDBI ingin agar proses regenerasi berlaku secara berkelanjutan, atau setidaknya sekali dalam satu tahun.
“Harus dilaksanakan secara berkelanjutan. Karena setiap perlombaan pada tahun yang berbeda, punya batas usia atlet yang beda pula,” katanya.
“Kalau regenerasi mandek, induk cabor akan kesulitan mengikuti event olahraga di tahun-tahun setelahnya. Itu yang jadi fokus kami saat ini,” imbuh Hamdan.
Sebagai tindak lanjut, PDBI mengagendakan untuk kembali menggelar penjaringan atlet dalam waktu dekat. Jika tak ada aral melintang, proses rekrutmen bakal mulai digelar bulan depan. Berbagai teknis pelaksanaan sedang digodok oleh jajaran induk cabor saat ini. “Paling lambat, Agustus nanti sudah mulai kita gelar penjaringan atlet dari wilayah kabupaten ya,” jelasnya.
Salah satunya adalah dengan menggelar penjaringan “jemput bola”. Teknisnya, induk cabor bakal bersurat dengan pihak pemerintah kabupaten (pemkab) untuk terjun langsung ke beberapa lembaga sekolah. Diharapkan lebih banyak atlet baru yang terjaring melalui penerapan metode ini.
Wajar jika induk cabor mengupayakan penjaringan atlet dilaksanakan secepat mungkin. Pasalnya, lanjut Hamdan, PDBI bakal kembali dihadapkan dengan multievent olahraga tingkat provinsi di tahun depan. Yaitu, Porprov ke-VIII Jatim. Maka, praktis PDBI hanya punya waktu sekitar sepuluh bulan untuk melakoni persiapan sebelum Porprov 2023 di Surabaya. “Betul. Porprov tahun ini kan seharusnya digelar tahun lalu, sedangkan Porprov ke-VIII Jatim tetap digelar sesuai jadwal semula. Yaitu, 2023. Jadi, waktu kita tidak banyak,” tandasnya.
Untuk diketahui, PDBI Kabupaten Blitar menyumbang satu medali emas dari gelaran porprov tahun ini. Yakni, dari nomor lomba berbaris jarak pendek (LBJP) putri dari seluruh nomor yang dilombakan, yang berjumlah delapan nomor cabor. (dit/c1/wen)