KABUPATEN BLITAR – Askab PSSI Blitar harus bergerak cepat. Sebab, pembentukan tim porprov jadi urgensi sesuai dengan instruksi jajaran anggota executive commiittee (Exco).
Artinya, seleksi pemain harus segera digelar sesuai dengan regulasi. Askab diminta untuk mejaring pemain dengan usia rata-rata 20 tahun. Askab memulainya dengan menggelar sosialisasi di berbagai sekolah sepak bola (SSB) se-Kabupaten Blitar. “Yang disiapkan itu pemain kelahiran 2003,” kata anggota Exco Askab PSSI Blitar, Titit Darmaja.
Opsi lainnya, Askab juga bisa mengikutsertakan pemain dari skuad porprov tahun lalu. Dengan catatan, induk cabor menjaring pemain dari kelompok usia yang sesuai dengan regulasi. Besar kemungkinan opsi ini bakal dipilih, mengingat Askab banyak menjaring pemain muda pada agenda seleksi tahun lalu.
Jajaran Exco memberi batas waktu setidaknya sampai awal bulan depan. Pasalnya, kualifikasi porprov sendiri bakal digelar di pertengahan bulan depan. Itu menjadi salah satu hasil pertemuan dalam agenda kongres tahunan Askab di pekan lalu. “Kalau semakin lama ditunda, persiapan sebelum turun di kualifikasi jadi semakin sedikit,” tegasnya.
Satu hal yang tak boleh luput adalah soal penjaringan pihak ketiga selaku sponsor. Terpenting, Askab bisa memastikan seluruh kebutuhan tim porprov terpenuhi. Mulai dari gaji pemain, gaji pelatih, pengadaan suplemen, seragam, hingga akomodasi selama berada di venue porprov tahun ini. “Benar. Selama ini kan sudah jalin kerja sama dengan beberapa pihak. Itu bisa dilakukan komunikasi,” ujarnya.
Askab punya memori pahit di porprov tahun lalu. Memboyong skuad muda di ajang kualifikasi, wakil Askab gagal meraih hasil positif. Tak lolos dari fase kualifikasi membuat wakil Askab gagal mentas di event utama Porprov VII Jatim. (dit/c1/sub)