KOTA BLITAR – Penghuni rumah isolasi (rumis) Covid-19 di Kota Blitar rata-rata bertambah dua orang dalam sehari. Kini, ada sekitar 22 orang yang menjadi penghuni di sana. Mereka merupakan pasien Covid-19 orang tanpa gejala (OTG), dan dengan gejala ringan.
Ketua Pengelola Rumis Covid-19 Kota Blitar, dr Agus Sabtoni mengatakan, jumlah penghuni rumis Covid-19 mencapai 22 orang per kemarin (21/2). Jumlah itu merupakan kumulatif dari pasien Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
“Rata-rata ada sekitar dua orang penghuni baru yang masuk ke rumis. Karena rata-rata tidak bisa isolasi di rumah, jadi dipindahkan ke rumis,” ujarnya.
Agus menyebut, penghuni rumis Covid-19 didominasi pasien tanpa gejala. Namun, kini mereka mengeluhkan gejala ringan. Seperti batuk dan pilek, tanpa merasakan demam. Sementara, kondisi para penghuni rumis tergolong baik.
“Keadaan mereka (penghuni rumis, Red) dalam kondisi baik. Mungkin ada beberapa yang merasakan batuk dan pilek. Tapi rata-rata orang tanpa gejala alias OTG,” jelasnya.
Penanganan maupun perawatan terhadap pasien Covid-19 yang berada di rumis akan dilakukan selama 10 hari. Para penghuni rumis akan diobservasi kondisi kesehatannya secara rutin. Kemudian, akan dipulangkan setelah mendapatkan hasil negatif pada pemeriksaan rapid antigen pada hari terakhir masa isolasi.
Agus menyatakan, pihaknya berharap para penghuni dapat meninggalkan atau keluar dari rumis Covid-19 tepat waktu. Meskipun, tidak semua penghuni rumis akan keluar dalam waktu bersamaan. Sebab, jadwal keluar masing-masing pasien berbeda.
“Karena kembali lagi, penghuni rumis masuknya juga tidak sama. Jadi bervariasi untuk penentuan berakhirnya masa isolasi disini,” imbuhnya.
Ada sekitar 122 tempat tidur yang disediakan di Rumis Covid-19. Terdiri atas 102 tempat tidur untuk pasien karantina, dan 20 tempat tidur untuk pasien isolasi. Selain itu, para tenaga kesehatan (nakes) dan staf relawan juga standby di rumisuntuk memberikan pelayanan.
Sampai sekarang jumlah tempat tidur yang tersedia atau digunakan sekitar 100 unit. Gedung pertama sisa 16 tempat tidur, sedangkan gedung dua masih tersedia sekitar 84 tempat tidur. “Semoga tidak ada lagi peningkatan kasus Covid-19 kedepannya,” tandasnya. (fim/wen)