TULUNGAGUNG – Peringati hari migrant day, pekerja migran beserta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tulungagung mengadakan acara sunat masal dan sidak pasar. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan rasa syukur atas tingginya tingkat keselamatan dan kesehatan pekerja migran Indonesia (PMI) Kabupaten Tulungagung. Selain itu, dari bulan Januari hingga Maret ini setidaknya ada 30 permohonan kerja migran setiap harinya.
Tampak halaman depan kantor Disnakertrans Kabupaten Tulungagung dipenuhi dengan both menjual barang sembako dengan harga subsidi. Adapun barang sembako yang dijual yakni minyak goreng, beras, gula dan kebutuhan pokok lainnya. Dilain sisi, ruang pelayanan Disnakertrans Kabupaten Tulungagung disulap menjadi ruang sunat masal dan dipenuhi sekitar 10 tempat tidur untuk melangsungkan kegiatan sunat masal tersebut. Sunat masal itu diikuti oleh 84 peserta dari berbagai desa sekitar serta anak dari pekerja migran.
Wakil Bupati Kabupaten Tulungagung, Gatot Sunu mengatakan, selain untuk memperingati migrant day, kegiatan hari ini juga untuk memberikan penghormatan bagi pekerja migran asal Kabupaten Tulungagung. Dia berharap, setelah pandemi ini berlalu, purna migran yang telah pulang dapat kembali lagi ke negara-negara yang pernah menjadi kunjungan kerja dan dapat mengedukasi keluarga ataupun teman lainnya yang ingin ikut menjadi sebagai pekerja imigran. ”Hal itu dikarenakan dengan adanya pekerja imigran dapat membantu pemasukan daerah dan menjadi pahlawan devisa negara,” jelasnya. Rabu, (16/3).
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Tulungagung, Agus Santoso mengungkapkan, ada beberapa negara yang telah membuka kunjungan kerja bagi pekerja imigran. Menurutnya, negara-negara yang masih menutup kunjungan kerja bagi pekerja migran yaitu negara-negara bagian di Eropa Timur seperti Negara Polandia. Selain itu, permintaan kunjungan kerja di Kabupaten Tulungagung untuk berkerja ke Negara Polandia cendrung cukup banyak sekitar 50 perkerja. ”Selain ditutupnya kunjungan ke negara-negara bagian Eropa Timur dampak dari polemik Rusia dan Ukraina, kami juga tidak memberikan izin bagi PMI untuk kunjungan kerja di negara tersebut. Hal itu kami lakukan karena untuk menjaga dan menyelamatkan PMI kita,” ungkapnya. Rabu, (16/3).
Dia menambahkan, sedangkan untuk jumlah pekerja imigran di Kabupaten Tulungagung yang telah mengajukan kunjungan kerja kembali sebanyak 1.000 pekerja imigran. Diketahui dari bulan Januari hingga Maret ini, ada sekitar 30 orang yang mengajukan permohonan kunjungan kerja imigran di dispertan tiap harinya. Rata-rata negara yang menjadi tujuan kunjungan kerja didominasi oleh negara Hongkong dan Taiwan. ”Setiap hari itu hampir 30 calon pekerja imigran yang mengajukan permohonan kunjungan kerja dan rata-rata tujuan permohonan kunjungan kerja itu didominasi oleh negara Hongkong dan Taiwan,” tandasnya. (ziz)