KOTA BLITAR – Pusat kota menjadi tujuan utama saat berkunjung di Kota Patria. Namun, kotoran burung masih menjadi problem bagi para pengunjung Alun-Alun Kota Blitar.
Salah satu pengunjung Sayekti Rachel Rahayu mengatakan, hawa di alun-alun Kota Blitar cukup sejuk. Sebab, banyak pohon besar yang rindang di sekelilingnya. “Saya senang bersantai di alun-alun menikmati udara segar,” ujarnya kemarin (30/1).
Termasuk melihat populasi burung kuntul yang bersarang di pohon beringin sejak puluhan tahun. Tidak heran jika banyak kotoran burung yang tercecer di lantai. “Sehingga tidak mungkin bisa mengusir burung tersebut,” sebut perempuan 53 tahun ini.
Sayekti mengaku, kotoran hewan memang membuat pengunjung merasa tidak nyaman. Sebab, khawatir terkena kotorang ketika asyik nongkrong. Kondisi tersebut tidak bisa dihindari. “Karena itu, masyarakat dan dinas terkait hanya perlu membersihkan rutin alun-alun agar tetap nyaman,” kata ibu dua anak ini.
Hal senada juga diungkapkan pengunjung lain asal Ponorogo Yoga Prasetyo. Dia mengaku, kotoran burung yang berceceran di alun-alun sangat tidak enak dipandang mata. Selain itu, juga mengeluarkan bau yang tidak sedap.”Sebenarnya suasana di alun-alun sejuk. Penataan taman cukup baik,” ujar pria 34 tahun ini.
Menurutnya, penataan sentra kuliner di tepi alun-alun sudah cukup efektif. Terkadang kotoran burung yang jatuh membuat pengunjung warung kurang nyaman. “Kadang kotoran hewan tersebut bisa menurunkan nafsu makan dan berdampak pada minat pembeli,” terangnya.
Yoga menyebutkan, bau tidak sedap sangat terasa di sisi timur dan utara alun-alun. Namun, di sisi selatan bau tersebut tidak seberapa. Hanya sisa kotoran burung. “Perlu pembersihan rutin dari masyarakat setempat dan dinas terkait, terutama di area pedagang makanan,” tandasnya. (mg1/sub)