KABUPATEN BLITAR – Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kabupaten Blitar masih dihadapkan dengan minimnya jumlah atlet. Padahal, induk cabor “adu jotos” ini masih terus berfokus pada agenda training center alias pemusatan latihan.
Pelatih Pertina Kabupaten Blitar, Yuli Purnomo mengaku, sebetulnya persiapan porprov sudah dilakoni sejak pertengahan tahun lalu. Total ada sebanyak 15 atlet yang diproyeksikan untuk gelaran multi event terbesar tingkat provinsi itu. “Sejak September tahun lalu kita sudah siapkan 15 atlet. Tapi, seiring berjalannya waktu, jumlahnya terus turun,” tegasnya.
Awal tahun ini, sebanyak enam atlet porprov mengundurkan diri. Jadi, ada sembilan atlet yang dipertahankan dan dipersiapkan untuk berlaga di pertengahan tahun ini. Sayang, hingga bulan ini, dua atlet lain kembali mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Dengan demikian, saat ini hanya tersisa tujuh atlet yang diproyeksikan untuk gelaran porprov.
“Saat ini ada tujuh atlet yang diproyeksikan (ke porprov, Red). Enam atlet itu sudah positif akan kita berangkatkan. Sedangkan, satu atlet lain masih menjalani pendidikan Polri di Polda Jatim. Jadi, kami masih dalam proses meminta dispensasi ke polda,” ujarnya.
Dia mengaku, minimnya jumlah atlet yang diproyeksikan untuk porprov tentu bakal berpengaruh pada kans perolehan medali di kejuaraan itu. Kendati tak merinci alasan mundurnya sejumlah atlet, induk cabor tetap menghormati keputusan yang diambil masing-masing atlet. “Tidak masalah. Kita bisa memahami kondisi ini. Tugas kita selanjutnya adalah untuk berfokus meningkatkan kemampuan atlet yang ada,” ungkapnya.
Ketujuh atlet yang dimaksud bakal turun di dua kategori tinju. Yakni, kategori junior dan senior elit. Rinciannya, dua atlet kategori junior bakal turun di kelas 48 kilogram (kg) dan 54 kg. Lalu, lima atlet kategori senior elit naik ring di kelas 48 kg, 51 kg, 54 kg, 60 kg dan 63 kg. (dit/ady)