KOTA BLITAR – Pasar takjil yang direlokasi ke Jalan Kenanga tetap menyedot antusiasme masyarakat. Meski telah berpindah lokasi, tetap saja masyarakat masih berbondong-bondong datang untuk sekedar ngabuburit atau membeli jajanan takjil.
Pantauan Koran ini di lokasi kemarin (6/4), sejak pasar takjil dibuka pukul 15.00, sejumlah stan yang berdiri di sisi timur dan barat Jalan Kenanga langsung diserbu pengunjung. Beragam jenis jajanan, makanan, maupun minuman dijual. Pengunjung bisa memilih menu berbuka sesuai selera.
Pada pukul 16.30, suasana pasar takjil kian ramai. Orang-orang memadati Jalan Kenanga yang berada di timur Kantor Wali Kota atau depan Alun-Alun Kota Blitar. “Ramai juga di sini. Tetapi juga tetap harus patuh protokol kesehatan (prokes),” kata Afix Rahardian, salah seorang pengunjung pasar takjil kepada Koran ini, kemarin (6/4).
Meski berpindah di Jalan Kenanga, kata dia, tak mengurangi antusiasme masyarakat untuk berburu takjil berbuka puasa. Namun, dia mewanti-wanti untuk tetap menjaga prokes. “Minimal pakai masker dan tetap menjaga jarak. Ini masih pandemi Covid-19,” ujarnya.
Tahun sebelumnya, pasar takjil selalu digelar di Jalan Ahmad Yani atau depan SMPN 1 Blitar. Pemindahan lokasi pasar takjil itu karena pertimbangan kemacetan dan keamanan. Sering kali mengganggu arus lalu lintas.
Namun, di lokasi baru pasar takjil yang baru ini kemacetan juga terjadi. Tepatnya di Jalan Merdeka depan Alun-Alun Kota Blitar. Saking ramainya pengunjung, arus lalu lintas sedikit tersendat.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Blitar Hakim Sisworo menjelaskan, ada kurang lebih 80 stan yang disediakan. Stan itu didirikan di timur kantor wali kota, memanjang dari utara ke selatan. “Semoga pasar takjil ini bisa mengangkat perekonomian di Kota Blitar di masa sulit pandemi Covid-19,” ungkapnya. (sub/c1/ady)