KOTA BLITAR – Kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi salah satu sorotan pemerintah. Ini terkait antisipasi penyebaran korona. Para pahlawan devisa itu harus menjalani pemeriksaan serta karantina, sebelum akhirnya bisa dipulangkan ke kampung halaman.
Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Blitar Toto Robandiyo menyatakan, pihaknya sudah menyusun upaya antisipasi kepulangan PMI. Hal itu disesuaikan dengan aturan dari Kemenkes dan Kemenhub. Di antaranya, PMI asal Jawa Timur (Jatim) akan dikarantina selama tujuh hari di Surabaya sebelum dipulangkan ke masing-masing daerah.
“Ketentuannya sudah ada, termasuk PMI harus karantina tujuh hari di Surabaya. Apabila hasilnya positif Covid-19 akan dirujuk ke rumah sakit. Jika hasilnya negatif, maka bisa pulang ke daerah asal,” jelasnya.
Meski begitu, hingga kini belum ada PMI yang pulang kampung. Termasuk dari Blitar Raya. Selain itu, pihak Satgas Covid-19 belum mendapatkan informasi soal jadwal kepulangan PMI dari pemerintah provinsi Jatim. Karena itu, Pemkot Blitar belum dapat memastikan kapan para PMI akan pulang ke Kota Blitar.
“Belum ada informasi dari Pemprov Jatim untuk kepulangan PMI. Jadwalnya juga belum ada. Jadi belum bisa memastikan kapan para PMI asal Kota Blitar ini pulang,” ujarnya.
Kepala Dinkes Kabupaten Blitar dr Endah Woro Utami mengatakan, PMI yang akan pulang ke Blitar harus menjalani karantina di Surabaya. Kemudian, PMI akan dijemput oleh pemerintah setempat. Apabila ada PMI yang positif Covid-19 akan mendapatkan karantina tambahan di tempat isolasi.
“Sebelum dijemput oleh pemda, PMI harus karantina tujuh hari di Surabaya. Kalau positif nanti akan karantina lagi di Isoter Srengat. Tapi, sampai saat ini belum ada kepulangan PMI asal Kabupaten Blitar,” katanya.
Woro menegaskan, pihaknya sudah menyediakan isoter yang ada di kawasan RSUD Srengat sebagai tempat karantina PMI. Sementara, bagi PMI yang dinyatakan negatif Covid-19 diminta untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Namun, pihak Satgas Covid-19 tetap akan melakukan pengawasan secara ketat.
“Kalau untuk persiapan tempat sudah siap semuanya. Sambil menunggu kepulangan PMI ini. Jadi kalau sewaktu-waktu dibutuhkan sudah siap ditempati. Yang jelas tetap akan diawasi nantinya,” tandasnya. (fim/c1/wen)