Wednesday, May 25, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Life Style

INTERAKTIF: Santri Ponpes At-Tarbiyah mengaji kitab kuning sekaligus belajar bahasa Jawa lawas.(ADITYA YUDA SETYA PUTRA/RADAR BLITAR)

Ponpes At-Tarbiyah, Kajian Kitab Kuning Interaktif dengan Bahasa Jawa Lawas

April 25, 2022
in Life Style
0

KABUPATEN BLITAR – Kajian kitab kuning rutin digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) At-Tarbiyah. Abjad pegon juga sudah jadi makanan sehari-hari para santri dalam kajian. Yaitu, melalui metode lalaran. Tapi, pihak pengasuh dan pengurus ponpes punya materi tambahan guna memperluas wawasan para peserta didiknya.

Pengurus Ponpes At-Tarbiyah, M. Ilham Muzaki mengungkapkan, pihak ponpes memberi materi tambahan bahan ajar berupa bahasa Jawa lawas. Hal ini rutin dipraktikkan dalam setiap kajian lalaran kitab kuning di setiap harinya.

“Kalau memaknai kitab kuning menggunakan aksara pegon itu sudah pasti. Tapi, bukan hanya diajarkan memaknai kitab, tapi santri di sini juga diajari untuk belajar bahasa Jawa lawas atau kuno,” jelasnya.

Dalam praktiknya, kiai akan memimpin sesi kajian atau lalaran kitab kuning. Seperti yang diketahui, kitab kuning berisi bacaan dalam aksara pegon. Nah, hal ini yang dimanfaatkan oleh pengajar untuk menularkan keilmuan soal penggunaan bahasa Jawa lawas. “Dan yang diajarkan itu adalah bahasa Jawa yang memang sudah sangat jarang dipakai sehari-hari,” kata Muzaki.

Hasilnya, proses kajian kitab menjadi lebih menarik dan interaktif. Alasannya, kiai juga akan mengajak berdiskusi para santri jika menemukan kata-kata bahasa Jawa lawas yang terbilang sulit atau sudah tidak dipakai dalam percakapan sehari-hari.

“Bahkan, kiai juga akan mbedeki (melontarkan tebakan, Red) santri soal kata yang susah. Misal, ada kalimat ‘panggonan nyagak talang‘. Santri akan diminta mencari tahu maknanya. Sedangkan, kalimat itu berarti ‘tempat yang menarik perhatian’. Atau bermakna riya,” bebernya.

Disinggung soal alasan diajarkannya bahasa Jawa lawas, pria ramah ini mengaku, pihak ponpes ingin agar para santri dapat melestarikan bahasa Jawa lawas yang kini mulai ditinggalkan oleh masyarakat. “Kami ingin melestarikan agar tidak punah. Santri juga harus bisa menjaga warisan budayanya,” tegasnya.

Lebih dari itu, jelas Muzaki, bahwa belajar kitab kuning dengan menggunakan bahasa Jawa kuno bisa membantu para santri untuk meperdalam ilmu tafsir. Sebab, bahasa Jawa lawas punya makna lebih dalam daripada bahasa Jawa yang digunakan sehari-hari. “Iya. Karena maknanya itu bisa lebih dalam dan luas. Itu penting untuk belajar memaknai kitab kuning,” akunya.

Tak kurang enam judul kitab kuning jadi menu harian para santri selama Ramadan. Keenam kitab yang dimaksud adalah Tafsir Jalalain, Tanbihul Ghofilin, Nashoidud Diniyah, Tafsir Al Fatihah, Qomi’ Tughyan, dan Fadhoilul Qur’an wa Dzikir. Kabar baiknya, para santri kini sudah menuntaskan seluruh kajian alias khatam kitab. Maka, mulai pekan ini para santri sudah diperkenankan pulang ke rumah masing-masing untuk menyambut hari raya Idul Fitri. “Tapi, ini bukan berarti liburan. Karena santri harus tetap belajar di mana pun, termasuk saat di rumah,” tegasnya. (dit/c1/ady)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Mutasi Tak Pengaruhi Tim Askot, Pastikan Pemain Ber-KTP Kota

Next Post

Mbah Kumbang, Juru Ukir yang Ahli Zikir  

Related Posts

Berbagai Komunitas di Kediri Satu Suara Melawan Pemberangusan Kebebasan Berpendapat

Berbagai Komunitas di Kediri Satu Suara Melawan Pemberangusan Kebebasan Berpendapat

by admin
21 May 2022
0
273

KEDIRI - Hawa dingin yang menyergap selepas hujan tak membatasi...

Band Pop Miss Poke Berhasil Performa Di Event Musik Nasional

by Editor RaTu
20 May 2022
0
381

TULUNGAGUNG - Pop Miss Poke band berganre pop punk asal...

Situs Drawing Exhibition: Beri Edukasi dan Hiburan Masyarakat Lewat Lukisan

by Editor RaTu
17 May 2022
0
485

TULUNGAGUNG - Peringati bulan menggambar nasional yang bertepatan pada Mei,...

Load More
Next Post

Mbah Kumbang, Juru Ukir yang Ahli Zikir  

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

PT Greenfields Ajukan Banding ke Surabaya, Kuasa Penggugat Siap Kontra Memori

Sertifikat Lahan Bekas Perkebunan Karangnongko Masuk ke PTUN, 48 Warga Ajukan Gugatan

1 month ago
1.3k
Pisah Ranjang, Seorang Istri di Garum Blitar Tewas Bersimbah Darah

Pisah Ranjang, Seorang Istri di Garum Blitar Tewas Bersimbah Darah

8 months ago
435

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital