KABUPATEN BLITAR – Pondok Pesantren Maftahul Uluum ikut memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2022. Ponpes yang berada di Desa Jatinom ini menggelar upacara bendera pada Sabtu (22/10) di halaman pondok.
Upacara HSN 2022 ini diikuti oleh keluarga besar pondok pesantren dan undangan terdiri dari NU, Fatayat, Ansor, serta babinsa dan babhinkamtibmas.
Dalam upacara HSN ini bertindak sebagai pembina upacara adalah Gus Ahmad Khubby Ali Rohmad. Gus Bobby –sapaannya– menyampaikan pentingnya meneladani para ulama bangsa yang telah secara nyata menjaga NKRI dari rongrongan penjajah.
“Para santri harus berjuang meningkatkan kompetensi dan kapasitas diri. Mengaji dan mengaji, serta menyiapkan mental yang tangguh untuk hadapi era siber dan teknologi informasi,” katanya.
Momentum upacara Hari Santri ini sekaligus menguatkan kemandirian pondok dengan penanaman kacang saca inchi, tanaman hortikultura yang berasal dari Peru, Amerika Selatan.
“Kacang saca inchi ini memiki kandungan omega 3, 6, dan 9 yang cukup tinggi, yang kadarnya melebihi ikan salmon,” terang mubaligh kondang ini.
Pondok Pesantren yang didirikan KH Imam Bukhori ini telah berkomitmen dalam penguatan Islam ahlussunnah wal jamaah annahdliyyah yang selama ini terus konsisten menjaga NKRI dan Pancasila.
Selain itu, guna menjaga ekosistem dunia dan menjaga Indonesia sebagai paru-paru dunia, pondok pesantren ini giat mengembangkan semangat Ecogreen dan Eco-Pesantren demi lingkungan hidup yang seimbang dan sehat.
Pondok pesantren yang memiliki lahan sekitar 5 hektare ini juga sedang mengembangkan kebun avokad aligator, durian, dan anggur varian impor yang selama ini telah menjadi komoditas dan sejauh ini menjadi pelopor pesantren ramah lingkungan.
“Untuk avokad dan durian mungkin baru 1 sampai 2 tahun lagi berbuah. Tapi untuk anggur, ada 100 varian anggur premium yang telah tumbuh dan berbuah di pondok ini. Dan saat ini banyak sekali komunitas-komunitas anggur yang datang silih berganti untuk belajar bertani anggur” Jelasnya.
Kampanye Ecogreen yang diusung Pondok Jatinom Blitar ini selaras dengan isu global G20 yang akan mengadakan pertemuan puncak tahun ini di Indonesia. Kampanye Eco Friendly ini sebagai dampak dari pemanasan global dunia yang berakibat pada rusaknya ekosistem, serta makin rusaknya lapisan ozon yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan alam. (*/c1/ady)