TULUNGAGUNG — Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) X bersama Pabrik Gula (PG) Modjopanggoong menggelar acara penyerahan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) normalisasi patusan di Sungai Rowo Sapen dan tanam perdana kebun Batangsaren, Kamis (19/05).
Hadir pada kegiatan ini, Direktur PTPN X Tuhu Bangun, GM PG Modjopanggoong Haryo Gunawan Wibisono, SEVF Beny Sanjaya, Kabag Tanaman kantor pusat Febry Ari, Sekper Amir Hasanudin, Muspika Kecamatan Kauman, serta beberapa kepala desa.
Normalisasi Sungai Rowo Sapen tersealisasi sepanjang 960 meter, yaitu dari Desa Batangsaren sampai Desa Majan. Normalisasi tersebut juga berdampak positif terhadap tujuh desa.
Direktur PTPN X Tuhu Bangun menjelaskan jika CSR merupakan program dari PTPN X sebagai BUMN. Maka, misi dari alokasi CSR tersebut direalisasikan setelah melalui beberapa tahap, yaitu ditinjau, dilihat, dan dipantau terhadap lokasi yang dianggap penting. Setelah melalui beberapa tahapan, akhirnya Desa Batangsasren dinyatakan layak mendapatkan bantuan dan dilakukanlah normalisasi Sungai Rowo Sapen.
Harapannya bantuan ini terpelihara dengan baik, lebih maksimal manfaatnya terhadap masyarakat yang ter-direct langsung. Khususnya budi daya tebu pada PTPN X PG Modjopanggoong sehingga nantinya bisa meningkatkan perekonomian, serta multiefek dari CSR ini bisa berdampak positif terhadap Desa Batangsaren dan sekitarnya. “Untuk areanya total 150, akan tetapi dampak dari CSR ini mencapai 250-300 hektare. Sedangkan untuk budi daya, sementara ini targetnya 60-75 hektare,” tutur Tuhu, begitu biasa disapa.
Sementara itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung yang dalam kesempatan ini diwakili Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Tulungagung, Anang Pratistianto, mengaku senang dan berterima kasih atas perhatian dari PTPN X. Karena, inti masalah yang sering dihadapi oleh petani di wilayah Batangsaren ini adalah gagal panen yang disebabkan oleh hama dan kondisi tanah yang tidak bisa kering. “Sehingga dengan adanya CSR dari PTPN X diharapkan produktivitas petani akan pulih, serta nantinya Pemkab Tulungagung akan melanjutkan dan memeliharanya,” tutur Anang.
Dalam kesempatan ini, GM PG Modjopanggoong Haryo Gunawan Wibisono menyampaikan, dampak positif dari patusan ini melingkupi beberapa desa. Di antaranya, Desa Jatimulyo, Panggungrejo, Batangsaren, Sembung, Mangunsari, Majan, dan Winong.
Potensi dari ketujuh desa tersebut, di antaranya meningkatkan produktivitas tanaman padi dan palawija seluas 30 hektare (ha) di Desa Winong, meningkatkan produktivitas tanaman padi seluas 20 ha dan Lahan tidur seluas 10 ha di Desa Pnggungrejo, lahan tidur seluas 20 ha di Kelurahan Sembung, meningkatkan produktivitas tanaman padi seluas 30 ha dan lahan tidur seluas 30 ha di Desa Batangsaren, memanfaatkan lahan tidur seluas 4,500 ha untuk ditanami tebu di Desa Mangunsari, lahan tidur seluas 20 ha di Desa Majan, serta meningkatkan produktivitas tanaman palawija dan lahan tidur seluas 5 ha di Desa Winong.
“Bantuan CSR ini dapat memberi manfaat lebih bagi ketujuh desa tersebut sehingga produktivitas petani bisa pulih,” pungkasnya.
Sementara itu, pada kegiatan ini, selain dilakukan penandatanganan serah terima PTPN X dan Pemkab Tulungagung, juga dilakukan penandatanganan prasasti serta diakhiri dengan tanam perdana. (yos/adv/c1/din)