KABUPATEN BLITAR – Selama Ramadan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar tetap gelar vaksinasi. Sebab, masuknya jarum suntik ke lengan tidak membatalkan ibadah puasa.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar, dr Christine Indrawati melalui Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes, Endro Pramono menyatakan, tidak ada perubahan terkait mekanisme vaksinasi. Baik sebelum Ramadan ataupun saat menjalankan puasa. Namun, masyarakat harus sadar dengan kondisi tubuh ketika akan menerima dosis vaksin.
“Kalau sebelum subuh kan pastinya sudah sahur. Tapi ditekankan, harus melihat kondisi. Kalau lemas dan kurang sehat, lebih baik jangan vaksin dulu,” ujarnya, kemarin (31/3).
Untuk diketahui, vaksinasi tidak membatalkan puasa. Hal itu, kata Endro, sudah melalui pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui fatwa yang dikeluarkan. Karena itu, apabila masyarakat menginginkan suntik vaksinasi saat Ramadan, ibadah puasanya tetap aman.
Kini vaksinasi masyarakat golongan lanjut usia (lansia) memang berada jauh di bawah target yang ditetapkan. Yakni, persentase harus mencapai 70 persen untuk vaksinasi booster. Data dari dinkes per Rabu (30/3) lalu, kini capaian vaksinasi dosis dua pada lansia di faskes mencapai 47,84 persen. Sementara lansia penerima dosis booster masih 3,62 persen.
“Lansia kini masih belum bisa 70 persen. April nanti kami harap bisa mencapai target. Sebelumnya target harian 2.000, tapi ya sulit mencapainya. Ada yang sampai seribuan, tapi memang masih susah,” terangnya.
Meski Ramadan, dinkes berharap lansia tetap optimistis mengikuti vaksinasi. Dengan demikian, ada peningkatan capaian vaksinasi agar bulan depan target Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bisa terpenuhi. Namun, itu tidak mudah. Sebab, para lansia mungkin akan berpikir bahwa vaksin bisa membatalkan puasa.
Endro menjelaskan bahwa puasa bukan sebuah hambatan saat proses vaksinasi. Kendati begitu, dia menilai minat vaksinasi lansia bakal mengalami penurunan. Penyebabnya, masyarakat takut apabila vaksin mengganggu ibadah puasa. Padahal, MUI tidak melarang proses vaksinasi yang bertujuan menguatkan sistem imunitas tubuh.
“Tapi dicoba tetap digalakkan vaksinasi. Kemudian beberapa hari setelahnya, kita evaluasi bagaimana strategi mencapai target vaksinasi 70 persen saat Ramadan,” imbuhnya.
Tahun ini pemerintah telah memperbolehkan aktivitas mudik Hari Raya Idul Fitri. Namun, masyarakat harus menerima vaksinasi minimal dosis kedua dan vaksin booster. Endro berharap calon pemudik bisa segera datang ke puskesmas terdekat untuk melaksanakan vaksin dosis kedua atau booster sebagai syarat perjalanan mudik. (mg2/c1/wen)