KABUPATEN BLITAR – Keberadaan taman di simpang empat Kanigoro tampaknya tidak diperlukan. Bahkan, justru membuat lalu lintas di timur kantor pemerintah itu tidak lacar. Sebab, ruas jalan menjadi lebih sempit dan pengguna jalan harus berputar.
Pantauan di lapangan, sejumlah pengguna jalan tidak mematuhi rambu memutar yang ada di lokasi itu. Mereka langsung belok kanan tanpa melalui taman atau pulau jalan yang ada di tengah persimpangan jalan tersebut. “Kelamaan, mau cepat malah ribet ada pulau jalan itu,” ungkap seorang pengguna jalan yang mengaku bernama Krisna.
Beberapa waktu lalu, pulau jalan itu juga menjadi salah satu bahan kritik wakil rakyat. Dalam paripurna terkait perubahan anggaran 2022, Fraksi Gerakan Pembangunan Nasional berharap sarana pembatas mobilitas ini dievalusai keberadaannya.
Kabid Manajemen Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Blitar, Anjar Eko Yuli Atmanto mengatakan, pulau jalan itu awalnya dibangun untuk memecah lalu lintas yang ada di simpang empat Kanigoro. Namun, seiring perkembangan zaman, pemerintah juga membangun sarana penunjang lalu lintas. “Sekarang sudah ada traffic light, jadi keberadaan pulau jalan atau bundaran Kanigoro ini memang sudah tidak efektif lagi,” katanya.
Pihaknya sepakat jika bundaran Kanigoro dihilangkan. Sebab, bangunan melingkar tersebut justru mempersempit ruang bagi pengguna jalan. Sayangnya, hal itu bukan menjadi kewenangan dishub untuk membongkar. “Ada forum lalu lintas, jadi hal ini juga harus dibicarakan bersama,” terangnya.
Kabid Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar, Prasetyo menuturkan, haluan putar di lokasi itu memang tidak lagi relevan. Ada sarana penunjang lalu lintas yang sudah terpasang. Karena itu pihaknya juga sependapat jika sarana tersebut dibongkar.
Menurut dia, yang paling direpotkan adalah pengguna jalan dari utara dan selatan yang hendak belok ke kanan. Sebab, ruas jalan itu sedikit menyerong dan lebih sempit dari arah lain. “Tapi terkait hal itu memang harus dilihat dari beberapa sisi. Kajian lalu lintas serta kenyaman dan keamanan pengguna jalan adalah yang paling penting,” jelasnya.
Prasetyo mengaku bakal membawa gagasan mengenai pembongkaran pulau jalan ini ke forum lalu lintas daerah. Sebab, tidak hanya pemerintah daerah yang berkepentingan, tetapi ada pihak kepolisian yang juga membidangi lalu lintas. “Ya nanti kami koordinasikan lebih lanjut mengenai bundaran Kanigoro ini,” tandasnya. (hai/c1/wen)