KOTA BLITAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar tak pernah berhenti berinovasi, meskipun pandemi masih berlangsung. Terbaru, menjadi daerah pertama yang menerapkan sistem pembelajaran terintegrasi atau Corporate University (CorpU) bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkot Blitar. Wajar jika hal itu langsung mendapat apresiasi oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur perempuan itu pun menghadiahi pemkot dengan penghargaan. Piagam penghargaan itu diterima langsung oleh Wali Kota Blitar Santoso pada Rabu (16/2). Pada kesempatan itu, Pemkot Blitar, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) juga menandatangani kerja sama terkait penerapan sistem pembelajaran terintegrasi atau CorpU.

Wali Kota Santoso mengatakan, penghargaan itu menjadikan Kota Blitar sebagai percontohan untuk penerapan sistem pembelajaran terintegrasi. Pemkot akan mengimplementasikan sistem itu untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) para ASN. “Sistem pembelajaran ini tentunya terintegrasi dengan berbagai macam media. Sistem pembelajaran yang berbasis informasi dan teknologi (IT),” jelasnya.
Penghargaan tersebut merupakan wujud inovasi pemkot dalam program pengembangan SDM. Itu menjadi tantangan baru yang harus bisa dihadapi oleh seluruh ASN di pemkot. “Kami bangga dengan penghargaan ini. Mudah-mudahan kami bisa melaksanakan dan mengimplementasikan sistem tersebut secara nyata,” ungkap pria berkacamata ini.
Dengan pelaksanaan yang maksimal, diharapkan ke depannya Pemkot Blitar bisa menjadi daerah percontohan bagi daerah lainnya, utamanya dalam pengembangan SDM para ASN-nya.
Kurang lebih selama dua minggu, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim menggelar Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan IV Tahun 2022. Pelatihan itu mengusung tema “Smart Governance Mewujudkan Kebangkitan Ekonomi Nasional”.
Selama dua minggu itu, para peserta pelatihan mendapatkan materi-materi dan teori kepemimpinan. Setelah itu, mereka harus bisa mempraktikkan materi itu di daerahnya masing-masing. “Saya harap pelatihan kepemimpinan itu bisa diterapkan di Kota Blitar,” harapnya. (sub/c1/ady)