TULUNGAGUNG – Tren fashion terus berkembang mengikuti selera pasar. Termasuk batik ecoprint. Seni olah kain ini berasal dari bahan-bahan alami untuk teknik pewarnaan. Dengan begitu, akan ramah lingkungan.
Dengan selera pasar yang terus digandrungi, membuat perkembangan batik ecoprint di Kabupaten Tulungagung terus meningkat. “Perkembangan ecoprint terhitung baik,” ungkap salah satu pengusaha batik ecoprint, Binti Mudawamah.
Menurut dia, bahkan di Kota Marmer ini sudah ada asosiasinya. Dengan begitu, ini akan menjadi bisnis yang bisa diandalkan ke depannya.
Apalagi, keunggulan batik ecoprint, selain ramah lingkungan, juga handmade, jadi tidak ada duanya alias limited edition.
Meski demikian, produk batik ecoprint tidak hanya berupa kain, kini bisa jadi tas, sepatu, jaket dan lain-lain. “Terus mengeksplorasi agar hasilnya lebih baik lagi, modifikasi terus kita lakukan untuk mengikuti tren zaman,” tandasnya.
Di mal kota-kota besar termasuk Surabaya, Jakarta, dan lain-lain, sudah banyak dijumpai stan khusus yang menyediakan batik jenis tersebut.
Dia menjelaskan, pasar batik ecoprint dibagi beberapa segmen, yaitu segmen middle up dan menengah ke bawah juga ada.
Agar semakin dikenal, sering mengikuti pameran, mendirikan galeri, hingga menggelar peragaan busana bisa dilakukan.
Dia menambahkan, ada perawatan khusus untuk baju dari batik ecoprint. Misalnya, tidak boleh memakai deterjen saat mencuci. Alangkah baiknya untuk menggunakan sampo atau lerak saja, dan lebih baik untuk tidak dijemur. (sch/c1/din)